Langkah-langkah kaki menuju musolla asrama itu menjadi saksi. Sebuah terminal pemberhentian aktivitas kami. Betapa keterperanjatan telah sukses memberi kami pelajaran. Memberi kami bahan untuk merenung sejenak. Mencairkan kebekuan jenak yang telah lama kami biarkan tanpa keberartian yang signifikan.
Kematian benar-benar dekat. Kematian telah menjemput seseorang yang benar-benar dekat dengan kami. Kematian telah mengubur senyum yang belum beberapa lama menemani hari-hari kami. Salah seorang yang telah lama memberi kami pelayanan, bagi seluruh sakit dan ketidaknyamanan fisik yang kami keluhkan itu telah benar-benar pergi.
Kami memanggilnya Ablah Nasheefah. Seorang perawat berkebangsaan mesir itu telah menghadapNya. Setelah empat hari mengalami koma di rumah sakit An-Nur Makkah. Karena pembekuan darah di otaknya.
Setelah kami mengetahui kabar kepergiannya. Seketika itu asrama senyap, tidak kami dapatkan riuh yang biasa terdengar dari setiap sudut flat. Kabar itu telah berhasil membetot kami untuk diam. Dalam hitungan kurang lebih satu jam interkom Mushrifah mengumumkan untuk pelaksanaan shalat gaib atas Ablah Nasheefah. Kemudian disambut dengan berbondong-bondongannya penghuni Asrama untuk melepas Ablah Nasheefa dengan solat gaib dan menyulam pinta dan harap diampuninya dosa, diterimanya amal kebaikan yang dilakukannya dan ditempatkannya di tempat kembali yang terbaik di sisiNya.
*****
Sosok Ablah Nasheefah yang pendiam, membuat kami tidak cukup mengenal kehidupannya secara pribadi. Sepeninggalnya baru kemudian kami banyak mengerti siapa Ablah Nasheefah sebenarnya. Mengingat sampai dua tahun setelah kematiannya, posisinya tidak jua ada yang menggantikannya.
Ablah Nasheefah adalah seorang ibu dari dua anak perempuannya yang sudah semuanya berkeluarga. Sepeninggal suaminya Ablah Nasheefah merantau ke Saudi dan melamar menjadi perawat asrama mahasiswi Umm Al-Qura University. Mungkin karena posisinya yang seperti itulah yang menyebabkan beliau lebih leluasa menjalankan tugasnya sebagai perawat khusus asrama. Sehingga sampai sekarang belum satupun perawat yang berkenan menggantikan posisinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H