Mohon tunggu...
Taqiyyudin Aljauziyyah
Taqiyyudin Aljauziyyah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - seorang mahasiswa menuju semester akhir

Tunggu next artikel ku ya😚

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tradisi Berbeda di Salah Satu Daerah Kabupaten Bandung

7 Juni 2020   23:26 Diperbarui: 7 Juni 2020   23:26 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Indonesia memiliki jumlah umat Muslim yang besar, tak hanya itu dengan 17.000 pulau yang ada Indonesia memiliki budaya yang berbeda dengan satu sama yang lain. Ramadan menjadi momen yang tak terlupakan bagi orang-orang di Indonesia, karea bulan suci menjadikan momen kumpul keluarga dan melakukan aktivitas yang seru.

Sayang, Ramadan kali ini terbilang berbeda, karena orang-orang diimbau untuk tidak mudik. Alasanya adalah untuk pencegahan penyebaran virus COVID-19 di Indonesia. Namun hal ini bukan berarti kita hanya duduk diam saja. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan di rumah, salah satunya adalah membaca dan berolahraga.

Setidaknya kita dapat mendalami pengetahuan tentang budaya Indonesia selama di rumah saja, apalagi mereka memiliki tradisi yang terbilang unik untuk Ramadhan. Pada umumnya, munggahan adalah tradisi makan bersama sebelum menyambut bulan ramadhan, di salahsatu daerah yang terletak dikabupaten Bandung yaitu banjaran. Biasanya para masyarakat melakukan makan bersama sebelum menyambut bulan ramadhan dengan saudara-saudara, tetangga dan teman. 

Untuk sahur pada tahun ini nampaknya berbeda dengan tahun sebelumnya. Semua orang dituntut agar tidak keluar rumah, selalu menjaga kesehatan. Dengan beribadah dirumah selama pandemi ini,dan sebenarnya untuk tarawih dan ngabuburit juga untuk tahun sangat berbeda dari tahun sebelumnya yang mengharuskan kita #stayathome agar mengurangi penularan covid 19. Didaerah tersebut biasanya pada saat hari raya lebaran/idul fitri selalu menyiapkan jamuan seperti kue nastar, kue kacang, dan kue kue lainnya. Selain dari itu banyak yang lebih spesial yaitu opr ayam dan biasanya dipadukan dengan tumis yang biasanya disebut oleh daerah tersebut "ulukuteuk". Rasanya yang enak dan menggugah, selera bagi siapa yang makan. Tradisi ini baru dan membuat semua orang mengerti akan keadaan pada saat ini. Tetapi sebenarnya tradisi ini masih berlaku dikala masa pandemi seperti ini, dikarenakan semua orang sangat tertekan akan keadaan yang harus menuntut kita berpegian keluar dan melakukan aktivitas seperti biasa.

Semoga Ramadhan yang sudah berlalu dapat menjadi berkah dan dapat memperbaiki diri dikehidupan selanjutnya😇

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun