Belajar adalah suatu kegiatan yang setiap orang pasti pernah melakukannya, bahkan manusia tetap harus belajar selama ia masih bernapas. Menurut Winkel(1997) belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap. Dalam kitab ta'lim muta'allim karya Imam al-Jarnuzi, terdapat sebuah ungkapan yang berbunyi "Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat". Kalimat tersebut mengindikasikan bahwasanya kita dituntut untuk belajar dari kecil sampai kita menutup usia, khususnya dalam ilmu dibidang agama. Karena Rasulullah pun bersabda "Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap Muslim" maka jelaslah sudah bahwa kita diwajibkan untuk belajar selama kita masih bisa menghembuskan napas. Orang yang berilmu akan Allah tinggikan derajatnya beberapa derajat. Bukankah kita ingin berada dalam derajat yang tinggi dimata Allah ? maka belajarlah.
Mengapa kita perlu belajar ? banyak sekali manfaat yang dapat kita rasakan dengan kita belajar, seperti yang dikatakan oleh Sa'ud (2008) antara lain :
1. Belajar dapat mengubah perilaku anak. Anak yang tadinya manja, apa-apa selalu disiapkan oleh orang tuanya, seiring berjalannya anak tersebut tumbuh dewasa ia kelak akan menjadi anak yang mandiri dengan terus belajar.
2. Belajar dapat mengubah kebiasaan. Yang tadinya anak tersebut memiliki kebiasaan-kebiasaan buruk, dengan belajar ia dapat menghilangkan kebiasaan buruk tersebut dan menggantinya dengan kebiasaan yang baik.
3. Belajar dapat meningkatkan keterampilan. Misalnya, anak yang menyukai seni membaca al-quran kelak ia akan terus belajar bahkan bisa menjadi qori' kelak.
4. Belajar dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Anak yang tadinya tidak paham cara sholat, dengan belajar anak tersebut bisa shalat dengan baik dan benar sesuai dengan anjuran Islam.
Dalam kitab ta'lim muta'allim disebutkan waktu-waktu yang dianjurkan untuk belajar, antara lain :
1. Masa Muda, ilmu bagaikan sebuah air yang jernih, apabila terkurung disuatu tempat air tersebut akan mengeruh. Tetapi, jika air tersebut mengalir maka air tersebut akan tetap jernih. Maka dari itu selagi kita muda, selagi kita bisa lebih mudah mengingat materi-materi pelajaran gunakanlah waktu muda kita untuk belajar. Memang, selagi masih muda seringkali kita berpikiran untuk terus bermain dan sulit sekali rasanya untuk belajar. Bahkan, tak jarang kita mendengar omongan orang seperti "masih muda tuh puas-puasin main, nanti kalau sudah tua gak bisa main kayak gini lagi". Memang, kita tidak bisa terus-terusan belajar dan kita  tidak bisa memaksakannya. Akan tetapi, sebaiknya kita bisa membagi-bagi waktu kapan kita perlu belajar dan kapan kita perlu bermain. Dengan belajar dimasa muda pun, kelak kita dapat memanfaatkan ilmu yang sudah kita dapat kepada anak cucu kita kelak.
2. Waktu Sahur, menghafal akan lebih mudah pada saat jam-jam sahur sekitar jam 1-3. Maka hendaknya para pelajar mengatur waktu tidurnya agar tidak tidur terlalu larut dan bangun pada saat sahur, sekaligus kita bisa melaksanakan shalat tahajjud agar belajar kita lebih dipermudah dan diridhoi oleh Allah SWT.. Syekh al-Khathib al-Baghdadi berkata "waktu yang paling baik untuk menghafal adalah waktu sahur, ditengah hari, kemudian di pagi hari. Menghafal di waktu malam lebih baik daripada di waktu pagi."
3. Waktu antara Maghrib dan Isya', dalam Islam ada waktu-waktu yang memiliki keistimewaan tersendiri, tak terkecuali waktu antara maghrib dan isya'. Pada waktu ini alangkah baiknya kita belajar dengan mengkaji ilmu-ilmu Islam seperti fiqh, tauhid, tafsir, hadits dsb. Mengapa harus pada waktu ini ? karena dalam waktu ini terdapat keberkahan yang perlu kita jemput.
sebelum masuk kedalam penjelasan terkait cara mengatasi kebosanan saat belajar, adapun penyebab yang menjadikan seseorang menjadi bosan saat belajar yaitu apakah karena fisiknya lelah atau materinya yang membosankan. dan disini akan dijelaskan terkait cara mengatasi kebosanan saat belajar antara lain : Â