Sejarah perkembangan produksi iklan meliputi berbagai tahap dan teknologi yang digunakan untuk menyebarluaskan informasi tentang produk atau jasa kepada konsumen. Berikut adalah penjelasan tentang sejarah dan perkembangan produksi iklan dalam tiga tahap utama: cetak, radio, dan televisi.Â
Media cetak sebagai cikal bakal media produksi iklanÂ
Tahap pertama dari sejarah produksi iklan adalah cetak, yang dimulai pada abad ke-18 dengan penggunaan surat kabar sebagai media utama. Pada saat itu, iklan masih berupa teks sederhana yang ditampilkan dalam bentuk kolom-kolom kecil di surat kabar. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi cetak, iklan mulai menggunakan gambar dan warna untuk menarik perhatian pembaca. Pada awal abad ke-20, iklan cetak semakin populer dengan munculnya majalah dan poster yang menampilkan iklan dengan desain yang lebih menarik dan kreatif.Â
"Ini adalah salah satu contoh iklan cetak pertama Yang muncul di inggris pada tahun 1472 yang Berbentuk poster tentang terbitnya buku-buku doa gereja".Â
Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi, iklan cetak juga mengalami evolusi yang signifikan. Saat ini, iklan tidak hanya dipublikasikan melalui media cetak, tetapi juga melalui media elektronik seperti televisi, radio, dan internet. Hal ini memungkinkan iklan untuk menjangkau lebih banyak orang dengan lebih cepat dan efisien. Selain itu, iklan juga semakin kreatif dan inovatif dengan penggunaan teknologi yang lebih canggih seperti animasi dan efek visual yang menarik perhatian konsumen. Dengan demikian, iklan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan modern dan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju.Â
Media radio menjadi saksi bisu terhadap peristiwa-peristiwa penting di dunia
Tahap kedua dari sejarah produksi iklan adalah radio, yang mulai digunakan pada awal abad ke-20. Radio menjadi media yang sangat efektif untuk menjangkau khalayak yang lebih luas, karena hampir setiap rumah memiliki radio pada saat itu. Iklan di radio biasanya berupa jingle atau iklan yang dibacakan oleh pembawa acara. Dengan adanya radio, iklan dapat disiarkan secara langsung dan lebih interaktif dengan pendengar. Â
"pada tanggal 2 November 1920 iklan radio mulai dikenal oleh masyarakat di Pittsburg, Pensylvania".Â
Dengan kemunculan radio pada awal abad ke-20, iklan mulai dipublikasikan melalui media audio, membuka jalan bagi pengiklan untuk menjangkau lebih banyak orang dengan biaya yang lebih efektif. Iklan radio pertama muncul pada tahun 1920-an dan segera menjadi sangat populer, karena memungkinkan pengiklan untuk menggunakan berbagai format iklan yang lebih dinamis dan interaktif, seperti jingle, drama, dan diskusi.Â
Radio juga memungkinkan pengiklan untuk mencapai audiens yang lebih luas dan beragam, termasuk mereka yang tidak memiliki akses ke media cetak atau televisi. Dengan demikian, radio menjadi salah satu media periklanan yang paling efektif dan populer pada saat itu, serta memainkan peran penting dalam perkembangan industri periklanan global.Â
Media televisi adalah perubahan sempurna dari semua media iklan yang pernah ada
Tahap terakhir dari sejarah produksi iklan adalah televisi, yang mulai digunakan pada tahun 1930-an. Televisi menjadi media yang paling populer untuk menayangkan iklan karena dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dan menampilkan iklan dalam bentuk visual yang lebih menarik. Iklan di televisi juga menggunakan teknik pemasaran yang lebih canggih, seperti penggunaan selebriti dan cerita yang menarik untuk mempromosikan produk atau jasa. Â
"J. Walter Thomson mulai menjalankan pemasangan iklan melalui layar kaca pada tahun 1930-an, Karena pada tahun itu juga televisi sudah mulai diperkenalkan ke khalayak"Â
Dengan kemunculan televisi pada awal abad ke-20, iklan mulai dipublikasikan melalui media visual, membuka jalan bagi pengiklan untuk menampilkan produk secara visual dan interaktif, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang produk dan jasa. Iklan televisi pertama muncul pada tahun 1930-an dan segera menjadi media yang paling efektif untuk menyebarluaskan informasi tentang produk, karena memungkinkan pengiklan untuk menggunakan berbagai format iklan yang lebih dinamis dan interaktif, seperti komersial, drama, dan acara spesial.Â
Televisi juga memungkinkan pengiklan untuk mencapai audiens yang lebih luas dan beragam, termasuk mereka yang tidak memiliki akses ke media cetak atau radio.Dengan demikian, kemunculan televisi pada awal abad ke-20 membuka jalan bagi pengiklan untuk menggunakan media visual dalam strategi periklanan mereka, serta mempengaruhi perkembangan industri periklanan secara keseluruhan. Iklan televisi menjadi media yang paling efektif untuk menyebarluaskan informasi tentang produk dan jasa, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang produk dan jasa yang ditawarkan.Â
Perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan konsumen telah mempengaruhi cara produksi iklan. Dengan kemunculan media digital, iklan harus lebih interaktif dan dinamis untuk menarik perhatian konsumen. Iklan juga harus lebih personal dan berbasis data untuk menjangkau konsumen yang lebih spesifik.Â
Kesimpulan dari pembahasan semua iniÂ
sejarah perkembangan produksi iklan telah melalui berbagai tahap dan teknologi yang berbeda, dari era cetak hingga era televisi, iklan telah menjadi media yang efektif untuk menyebarluaskan informasi tentang produk dan jasa.Â
Dengan kemunculan teknologi digital, iklan harus lebih interaktif dan dinamis untuk menarik perhatian konsumen yang semakin kompleks dan beragam. Kesadaran akan perubahan kebutuhan konsumen dan kemampuan teknologi telah mempengaruhi cara produksi iklan, sehingga iklan harus terus berevolusi untuk tetap relevan dan efektif dalam menarik perhatian konsumen.Â
Refrensi:Â
Repository Universitas Dian Nuswantoro- SEJARAH PERIKLANAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H