Mohon tunggu...
Tapa Shidiq
Tapa Shidiq Mohon Tunggu... Guru - Belajar mentuturkan gagasan lewat tulisan.

Seorang guru matematika di Kabupaten Serang Banten. Meski bakat menulis masih belum mumpuni tapi ingin menjadi bagian dari pejuang-pejuang literasi,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Kemerdekaan: Tantangan untuk Menjadi Negara Maju

18 Agustus 2022   17:36 Diperbarui: 24 Agustus 2022   16:28 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita melihat dari kacamata ekonomi, kesejahteraan suatu negara diukur dengan pendapatan perkapita  (pendapatan per orang per tahun, dihitung dari pendapatan produksi bruto (GDP) nasional dibagi jumlah penduduk) Menurut World Bank negara maju adalah negara dengan perkapita US$ 11.960 (sekitar Rp. 180 juta)

sementara menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pendapatan perkapita penduduk Indonesia pada tahun 2021 adalah US$ 4,35 ribu (Sekitar Rp.62,2 juta).

Jika dilihat dari data tersebut negara kita masih jauh dari angka ideal pendapatan negara maju. Belum lagi jika kita melihat dari pemerataan, bahwa kekayaan bangsa ini masih berputar pada beberapa gelintir elit saja di negeri ini.

Namun, bukan hal mustahil Indonesia ditahun-tahun mendatang dapat menaikan pendapatan perkapita sejajar dengan negara-negara maju lain.

Menurut ahli ekonomi Djaka Badrayana (dilansir dari okezone.com) untuk menaikan perkapita suatu negara dapat diraih dengan meningkatkan pertumbuhan Product Domestic Bruto (PDB), yakni dengan mendorong konsumsi pemerintah lebih tinggi, investasi lebih tinggi, ekspor ditingkatkan dan impor dikurangi.

Ketiga hal tersebut sangat mudah untuk ditingkatkan oleh negeri kaya raya ini. Kekayaan alam yang melimpah, potensi pertanian dan perikanan yang besar. Bonus demografi yang signifikan yakni usia angkatan muda lebih besar dibandingkan usia tua. Juga letak geografis yang sangat strategis. Tinggal bagaimana kebijakan ekonomi pemerintah dan iron stok SDM yang memadai untuk bersaing pada era industri 4.0 ini.

Bangsa ini punya seluruh anasir untuk menjadi negara maju. Tahun-tahun inilah diprediksi akan muncul kekuatan baru Dunia. Pasca Gelombang pandemi covid  ditambah ketegangan dunia akibat peperangan Rusia-ukraina, menteiger krisis global. 

Srilanka mengalami krisis energi yang akut, menyebabkan rezim Raja paksa tumbang, 60 negara diprediksi resesi, krisis pangan melanda negara-negara eropa. Dimanakah posisi indonesia? Apakah akan terkena imbas krisis atau justru kita menjadi negeri pemenang itu?

Jika mau bersatu, menyatukan mimpi, menyatukan seluruh energi untuk menkonstruksikan strategi: Menjadi negara maju. Maka tak mustahil kita menjadi negeri yang keluar sebagai pemenang dari badai krisis dunia.

 Sudah saatnya mengesampingkan perbedaan, biarkan perbedaan itu diselesaikan dengan kultur asli bangsa Indonesia. Musyawarah Mufakat. Sudah saatnya perbincangan para Buzzer diruang maya adalah tentang tantangan menjadi negara maju.

Momentum HUT RI adalah saat yang tepat untuk menyingkirkan sekat. Seperti para pejabat yang kemarin cair bergoyang dengan rakyat. Mereka telah dihibur saatnya mereka yang menghibur rakyat dengan kebijakan-kebijakan yang pro rakyat. Semoga harapan menjadi negara gemah ripah loh jinawi Baldatunbtoyyibatun warobbun ghofuur bisa terwujud. Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun