Mohon tunggu...
Tapa Shidiq
Tapa Shidiq Mohon Tunggu... Guru - Belajar mentuturkan gagasan lewat tulisan.

Seorang guru matematika di Kabupaten Serang Banten. Meski bakat menulis masih belum mumpuni tapi ingin menjadi bagian dari pejuang-pejuang literasi,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

The Black Death dan Revolusi Industri

14 Agustus 2021   11:49 Diperbarui: 14 Agustus 2021   12:04 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memang akan sulit bagi bangsa ini untuk mengejar ketertinggalan. Alih-alih keluar sebagai pemenang negeri ini semakin terseok ditengah pandemi yang menggila. Saat negeri-negeri lain sudah asyik berkerumun main bola, warga negeri ini tetap dihimbau untuk dirumah saja.

Semestinya bangsa yang terpisah dari benua asia dan australia ini bisa melockdown diri dan merdeka dari wabah. semestinya TKA tidak boleh masuk, dan bla bla bla semestinya-semestinya yang lain. memang nasi sudah menjadi bubur. Namun, harapan itu masih ada. Harapanlah yang bisa menumbuhkan imun bangsa ini.

Meminjam kata-kata Almarhum Prof. BJ Habibie. Ketika ditanya bagaimana cara mengejar kemajuan tektologi negara-negara lain. "tak perlu mengejar, kita hanya perlu mengintercept" begitulah jawaban simpel dari seorang genius nomor wahid dinegri ini.

Layaknya seorang bek handal ia perlu piawai mengintercept lawan. menentukan momentum, angle, speed dan power yang pas agar bisa menghantikan laju bola lawan, tanpa pelanggaran.

 Ia harus mengandung unsur kejutan. Bangsa ini punya potensi yang besar untuk melahirkan kejutan-kejutan. Bonus Demografi bisa menjadi aspek penentu.  Jika keterbatasan jumlah pekerja memicu revolusi industri, maka melimpahnya angkatan kerja seharusnya menjadi keunggulan bangsa ini. Tinggal menunggu, siapa yang akan memicu kejutan itu. jika di Inggris ada Wet tyler dan James Watt. Maka negeri ini tak kurang dari orang-orang hebat nan revolusioner.

kita tunggu semoga.

Referensi : Whay nation fail, Daron Acemogli dan James A. Robinson

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun