"Refleksi untuk negeri di tengah badai pandemi"
Oleh : Tapa Shidiq Pamungkas
"Tuhan yang maha kuasa mengirimkan guntur, petir dan bencana apa saja yang berasal dari takhta-Nya untuk memusnahkan putra-putre yang akan diampuni-Nya. Oleh Karenanya, mengingat sebuah wabah yang datang dari Asia sudah mencapai kerajaan-kerajaan tetangga, Jika kita semua tidak berdo'a dengan khusyuk dan bersungguh-sungguh, malapetaka yang sama akan menyebarkan racunnya ke negeri kita, dan memusnahkan para penduduknya. Oleh sebab itu marilah kita berdo'a bersama-sama, dihadapan Tuhaan, memohon ampunan atas segala dosa dan memuji nama-Nya" (Surat Uskup Ralph of Shrewsbury kepada para Pater di keuskupannya)
Raja Edward III Gelisah Wabah Pes telah sampai di kerajaan-kerajaan tetangga. Wabah yang berasal dari kutu-kutu tikus itu telah melumpuhkan Jalur sutra, jalur perdagangan yang penting saat itu.
Do'a bersama digelar, keuskupan dipenjuru negeri diperintah untuk mengumumkan kondisi genting itu.
Namun, do'a seolah tak mampu membendung wabah yang mengerikan. nyaris setengah dari polpulasi Inggris punah ditelan badai pandemik.
kondisi mencekam itu didokumentasikan oleh seorang penulis Italia Giovani Boccacio, ia menyaksikan kengerian wabah di kota Floresia Italia. berikut kutipan catatannya :
"Ketika Wabah itu datang dengan cepatnya, segala akal budi dan kepandaian manusia tak berdaya menghadapinya...
wabah itu merebak dengan kecepatan luar biasa dan teramat mengerikan dan akibat yang ditinggalkannya sungguh tidak terkira. Gejala yang ditimbulkan berbeda dengan yang dialami oleh orang Asia. Disana darah yang menetes dari hidung merupakan pertanda sipenderita sudah dekat ajalnya. disini gejala yang muncul adalah benjolan disela paha atau ketiak sebesar telur atau apel.... belakangan gejala berubah lagi berupa bercak hitam, memar di lengan, paha dan bagian tubuh lainnya. resep dan obat-obatan yang diberikan tabib terbukti percuma dan sia-sia. Pada umumnya, maut akan datang dalam tempo 3 hari sejak munculnya gejala"
Pandemi merontokkan semua lini, terutama sektor ekonomi yang bertumpu pada hasil Agraria.para tuan tanah kesulitan mencari tenaga kerja untuk menggarap tanahnya.
Memang saat itu yakni Abad ke 14 daratan Eropa dikuasai oleh kaum feodal, sebuah organisasi kemasyarakatan yang muncul setelah runtuhnya imperium roma. Feodal muncul sebagai timbal balik loyalitas para bangsawan kepada Raja. Raja memberikan mereka tanah, sedangkan para bangsawan memberikan perlindungan militer dari hal-hal yang dapat merongrong kerajaan. Kaum Feodal menguasai tanah dan modal sementara para pekerja adalah strata terbawah dari lapisan masyarakat.