Mohon tunggu...
Taohids
Taohids Mohon Tunggu... Freelancer - Sopir truk

Saya bukan siapa-siapa. hanya gelandangan internet yang suka membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Polemik Hukum Kebiri Bagi Pemerkosa

18 Mei 2016   09:20 Diperbarui: 18 Mei 2016   09:34 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="TKW Hongkong"]#TKW Hongkong

Foto ini adalah kutipan dari seorang TKW Hongkong, menyangkut hukuman yang pantas bagi laki laki pemerkosa.

Dan sebagai pemerkosa, saya amat sangat keberatan dengan hukum kebiri yang selalu digembar gemborkan masyarakat Indonesia belakangan ini.

Karena pemerkosaan tidaklah selalu berakhir buruk. Dan pemerkosaan juga tidak melulu dilakukan laki laki.

Saya pernah memperkosa seorang wanita. Awalnya dia memang menolak, namun setelah beberapa saat saya perkosa, dia malah keenakan. Bahkan besoknya, dia malah minta saya perkosa lagi. Terus begitu sampai sekarang.

Lebih dari itu, suatu hari justru saya yang malah diperkosa ramai ramai, oleh ibu ibu setengah tua majikan saya dan temanya.

Tapi saya tidak pernah protes, walau sakitnya dicakar cakar, digigit sampai berdarah, juga tanpa dibayar.

Tidak mau munafik, diperkosa itu sama enaknya dengan hubungan suka sama suka.

Tidak ada bedanya saat anda berhubungan intim tanpa nikah.

Kecuali kalau setelah saya perkosa lalu dibunuh, dirampok, disiksa dan sebagainya.

Itu sudah jelas apa hukumannya.

Jadi kalau pria pemerkosa harus dikebiri burungnya sebagai hukuman,

Sayapun akan berdemo agar wanita pemerkosa dihukum jahit vaginanya.

 

Setuju TKW Hongkong.?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun