Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania mengatakan, kekeringan menghantui para petani karena bisa menyebabkan gagal panen. Akibatnya, banyak petani memilih tidak menanam agar terhindari dari kerugian. Ancaman gagal panen ini sebenarnya dapat diatasi jika pemerintah dapat belajar dari kesalahan masa lalu yang terus berulang.Â
"Memproduksi bahan pangan yang berlebih sebelum kekeringan terjadi mungkin saja jadi solusi untuk menyetok bahan pangan," ujarnya.
Kementan mengklaim telah mengupayakan pembangunan bendungan untuk mengairi sawah agar panen bisa digelar tiga kali setahun. Saat ini baru ada 231 bendungan besar. Sayangnya jumlah tersebit hanya bisa mengairi 11% lahan sawah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H