Mohon tunggu...
Tanziela Putri aprily
Tanziela Putri aprily Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Pamulang Fakultas Ilmu Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Suku Rohingya Berbondong-bondong ke Indonesia

19 Desember 2023   20:27 Diperbarui: 19 Desember 2023   20:40 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suku Rohingya lagi-lagi membuat masyarakat Indonesia resah karna kehadirannya.

Suku Rohingya merupakan suatu kelompok etnis muslim yang hidup di negara Myanmar, selama berabad-abad lamanya mereka adalah kaum minoritas dikarenakan penduduk Myanmar mayoritas memeluk agama budha. Hal itu yang membuat pemerintah Myanmar menyangkal kewarganegaraan Rohingya dan mengecualikan mereka dari sensus tahun 2014, pemerintah menganggap bahwa Rohingya adalah imigran legal dari Bangladesh. Selama di Myanmar Rohingya menjadi populasi muslim terbesar disana dengan jumlah penduduk sekitar 1.000.000 jiwa pada tahun 2017, sebagian besar warga Rohingya hidup di negara bagian Myanmar yaitu Rahim.


Datangnya suku Rohingya tidak hanya satu kali saja akan tetapi mereka datang secara sedikit-sedikit tapi rutin. Kedatangan gelombang pertama pada tanggal 14 November 2023 datang dengan membawa 196 orang, disusul lagi gelombang kedua yaitu pada tanggal 15 November 2023 dengan membawa 174 orang dan gelombang ketiganya mengangkut 294 orang pada tanggal 16 November 2023. Jadi, total suku rohingya di Indonesia yaitu pada bulan November ada 619 pengungsi.


Bedasarkan data laporan UNCHR Rohingya sudah datang ke Indonesia pada gelombang ke-10 dalam satu bulan terakhir, pengungsi Rohingya yang berada di Aceh sekarang tembus 1.608 jiwa menurut catatan UNCHR. Penolakan warga Aceh terhadap suku Rohingya dikarenakan pada tahun 2015 beberapa desa di Aceh sudah menerima suku Rohingya dengan sangat antusias menyambut dengan baik para pengungsi suku Rohingya, seperti diberi tempat yang layak,makan dan air minum yang bersih, bahkan sampai penggerakan komunitas PMI di Aceh. Tetapi, seiring berjalannya waktu para pendatang tersebut malah terkesan tidak mengidahkan aturan adat setempat seperti tidak menjalankan syariat islam,menjaga kebersihan,bahkan ada yang kabur dari pengungsian tanpa izin.
Pengalaman buruk itu lah yang membuat warga Aceh kecewa karna tingkah para pengungsi suku Rohingya. Oleh karna itu warga Aceh sudah tidak mau lagi menerima pengungsi selanjutnya, akan tetapi tetap saja walau mereka di tolak warga sekitar masih berikan bantuan berupa makanan dan bahan-bahan untuk persediaan mereka di kapal. Walau di infokan kalau bantuannya itu dibuang lagi ke tengah laut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun