Mohon tunggu...
Alek Laksana Vp2
Alek Laksana Vp2 Mohon Tunggu... -

Asisten Sopir Bajaj..... \r\n\r\n~\r\n\r\n"Belajar Membaca"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kisruh DPR, KMP atau KIH yang Memalukan?

1 November 2014   16:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:57 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Pimpinan DPR tandingan justru akan menghambat kerja pemerintah yang dipimpin oleh Jokowi ?

Untuk sementara tidak terpengaruh,apalagi bila terkait anggaran seperti yang di katakan HS, karena anggaran 2015 sudah ditetapkan. Itu saja sudah cukup,Tidak masalah bagi rakyat seperti saya.
Pemerintahan juga tidak akan mati suri seperti dikatakan HS, karena Pemerintah sudah bisa gunakan APBN tersebut diawal tahun, sambil menunggu perkembangan di internal Golkar diawal tahun nanti. Bila Golkar tidak berubah posisi juga, Jokowi masih bisa mengeluarkan PERPU untuk menjalankan pemerintahannya diakhir akhir tahun 2015 bila dibutuhkan oleh Jokowi-JK.

Apakah pembentukan undang-undang jelas akan terhambat  dengan kondisi ini ?

Jelas untuk hal ini akan terhambat, Dan Saya setuju saja, bila DPR dengan kondisi sekarang ini tidak menghasilkan satupun UU selama lima tahun kedepan.

Karena  kalau melihat 'angkuh dan pongahnya' KMP, Bagaimana dari proses lolosnya UUMD3 2014 dan UU PILKADA serta KMP yang mengambil semua pimpinan DPR, dan juga Empat nama dari lima pimpinan MPR, anda sudah bisa membayangkan UU macam apa yang akan dihasilkan DPR kedepannya, terutama UU yang berkaitan dengan Politik dan Demokrasi.

Memang Pimpinan DPR tandingan ini kondisi yang unik, cuma saya tidak bisa mengklaim bahwa tidak ada dinegara manapun pernah terjadi ada "dua pimpinan DPR" seperti yang dikatakan Harja Saputra karena saya belum menelitinya, barangkali HS sudah melakukan penelitan sebelumnya hehehe

Jelas Saya juga tidak bangga dengan kondisi ini, tetapi saya juga tidak menyalahkan KIH atas langkah langkah politik yg dilakukan mereka.

Kalau Harja saputra mengatakan langkah KIH itu adalah "langkah yang menggelikan, memalukan dan langkah yang ceroboh.". Saya justru melihatnya ini langkah perlawanan  yang bagus dilakukan oleh KIH.

Bagaimanapun juga kisruh ini bermula dari Pemilu,baik Pemilu legislatif maupun PILPRES, karena itu mulailah dari PEMILU untuk menilai alinea terakhir artikel Harja Saputra tersebut,yang isinya   "" Kini semua orang bisa menilai: siapakah sesungguhnya yang tidak bisa menerima kekalahan, apakah KMP atau KIH.""


Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun