Mohon tunggu...
piye tho
piye tho Mohon Tunggu... -

just an amateur...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Lovers Vs Haters

20 September 2014   23:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:06 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lovers dan Haters, orang bilang jgn2 mereka yang benci sebenarnya yah cinta juga.

Lovers itu ada yg terbentuk memang dari awalnya lovers...tapi ada juga lovers yang terbentuk karena hate pihak yg lain. Begitu juga sebaliknya, haters ada yg memang dari awalnya hates....tapi ada juga yg jadi haters karena cinta dengan lawannya.

Lovers yang memang lovers...dari awal memang mau pilih yg dicinta. Tapi lover yang lahir dari haters, ini adalah yang muncul bukan krn ingin calonnya menang, tapi lebih ke arah takut kalau lawannya menang ! Suksesnya black campaign adalah terutama kepada lahirnya golongan ini.

Ada lagi haters yang memang haters..yawis..itu mah entah kenapa , sudah dendam kesumat dari awal. Tapi ada juga Haters yang muncul dari Lovers - dia jadi haters karena kuatir  yg dibela itu nanti di bully habis oleh lawan. Ini adalah haters2 yang muncul sbg respon yg dicintainya dibully.

Mencuatnya Jokowi dan Prabowo, dengan segala komunikasi masyarakatnya, entah gimana muncul semacam lovers dan haters. Entah bagaimana anatomi kemunculannya masing2..apakah dari lovers..atau dari haters...tapi begitu kesannya..tapi lama2 koq malah jadi spt seolah polarisasi. Di luar apakah polarisasi ini alamiah atau dibuat..tapi kan benar sempat ada kesan polarisasi.

Rakyat kepentingannya adalah bukan soal Jokowi atau Prabowo, tapi soal pemerintahan bisa berjalan efektif. Tapi koq serasa panggung perpolitikan hanya diisi soal topik lovers dan haters sahaja.  Janganlah sampai timbul kesan bhw polarisasi itulah yang memang justru sedang diusahakan dilestarikan,  - itu mah justru bertentangan dengan kebutuhan dan kepentingan rakyat.

Jikalah para elite ini adalah negarawan, maka semua pihak wajib dan bertanggung jawab untuk mesukseskan apa yang baik bagi negara ini. Bukan justru menyandera apalagi mensabotase kepentingan negara dan bangsa untuk kepentingan golongan sendiri.

Dan bagi yang ingin mencoba mengambil kekuasaan, yawis tunggu saja 5 tahun lagi..gak lama2 amat koq. Sementara itu...sukseskan apa yang baik bagi rakyat ! Konflik jgn dipiara..jangan dijadilan komoditas !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun