Sesaat Di Kuan Kefa Bersama Ena Dan Keluarga !
Rabu, 11 Desember 2024 pagimya saya sangat sibuk mengurus dynamo air. Â Dalam kesibukan itu, ada telp dari Tumbaba-Kefa perihal jatuhnya Ena. Karena sibuk, saya tidak angkat HP, saat masuk buka hp ternya banyak pangilan tidak terjawab, saya mencoba memanggil balik, yang jawab Liso Ansi dari Lembata.
Saat itu saat mendengar kabar itu, saya sangat kaget dan sangat takut sampai saya gemetaran. Sesaat kemudian saya kontak ke Liso di Tumbaba, ternyata Ena sudah bisa omong lagi dan akhirnya hati bisa kembali tenang. Saat itu saya memutuskan untuk berangkat Lusanya (Jumat, 13 Des).
Kamis, 12 Des saya ke sekolah sepulang dari dari sekolah saya menyiapkan segala sesuatu untuk di bawa besoknya.
Hari itu, Jumat, 13 Des 2024, paginya sempat bersama istri dan buah hati kami ke pasar membeli sepotong celana hitam untuk urusan P5. Tepat pukul 09.00 dengan supra X125 segera berangkat ke Kefa. Sempat mengisi portalite di Takari, selanjutnya baru beristrahat di Niki-Niki (rumah makan), ternyata perjalanan saya dari rumah (Bello) sampai di Niki-Niki memakan waktu 2,50 menit.
45 menit saya beristrahat di rumah makan itu, lalu melanjutkan perjalanan. Cuaca dari Kupang sampai Niki-Niki sangat baik (tidak hujan). Hujan turun saat tiba di Loli, tiga kali saya harus menyepi menghindari basah akhirnya benar-benar basah karena sudah lama menunggu hujan berhenti dan paksakan diri jalan.
Hari itu, saya lupa membawa baju hujan. Ternyata mereka semua sudah menunggu di Kuatnana bersama Ena. Ada besa Linus, Besa Tori, Tanta Lina, Tanta Marta, Liso Lifa bersama Aldo, Primus, Liso Fina dan Liso Arif bersama anak-anak dan yang paling menunggu kehadiran saya adalah Ena (berta Anunu).
Saya membeli sepotong jas hujan di Sasi dan dengan mantel hujan itu saya sampai di Tumbaba. Setiba di rumah saya segera ganti, dan Liso Lifa sudah menyiapkan segelas susu untuk ku nikmati. Duduk di samping Ena dan Ena sudah tahu apa yang harus di buat yakni memijat tangan saya yang memang sangat dingin.
Sungguh sukacita terjadi malam itu, di gubuk sederhana milik si bungsu kami yang memang sementara membangun rumah layak huni. Malam itu kami berdoa bersama, makan malam dan segera tidur. Paginya Sabtu, 14 Des 2024 paginya kami makan pagi bersama dan siap untuk kembali Kupang.