Mohon tunggu...
Tanus Korbaffo
Tanus Korbaffo Mohon Tunggu... Guru - guru

saya adalah guru

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kisah Cinta di Nusa Kenari

5 Desember 2024   19:57 Diperbarui: 5 Desember 2024   20:07 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah Cinta Di Nusa Sejuta Moko

( Sehari Semalam Di Nusa Alor)

Selasa, 3 Desember 2024 kisah di mulai. Tiket sudah di tangan tinggal menunggu waktu untuk berangkat ke pelabuhan. Pukul 14.05 saya berangkat dari rumah menuju pelabuhan, penumpang tidak banyak sehingga proses sampai di atas kapal motor Awu milik Pelni itu berjalan lancar.

20241204-050753-6751a23a34777c3b68792c22.jpg
20241204-050753-6751a23a34777c3b68792c22.jpg
Di atas kapal Awu sesaat sebelum sandar di Kalabahi ( Foto Tanus Korbaffo)

Pukul 05.00 KM.Awu sandar dengan selamat di pelabuhan Kalabahi-Alor, ternyata Renba (sapaan manis untuk saudara saya di Alor) Adik Damianus Laumau sudah menungu saya di jalan keluar pelabuhan. Sepeda motor segera meluncur menuju padang (rumah tua) Alm.Bpk.Paulus Poto. Di padang mereka sudah menunggu kedatangan saya, terutama nenek Sovia Poto sudah menunggu dengan roti goreng buatannya sendiri. Kami segera di layani minum, satu gelah energen saya habiskan plus dua potong roti goreng. Seusai minum saya segera mandi dan siap diantar ke paroki karena pastor sudah menunggu di sana. Akhirnya bersama rombongan menuju tempat acara.

Lembah Mainang-Tominuku

Tujuan utama saya di Alor adalah menghadiri acara misa perdana Rm.Mikael Markus Paskalis Manipada,Pr dan sekaligus berjumpa keluarga besar saya di Alor, karena memang sudah lama tidak bertemu.

Perjalanan menuju lembah Mainang-Gunung besar, desa Tominuku -- Kec.Alor Timur Tengah Utara membutuhkan nyali besar. Jalan yang sempit, belum lagi aspal sudah rusak, tanjakan tajam, belum lagi sebelah kiri dan kanan di suguhi jurang terjal membutuhkan kehati-hatian dari driver. Rombongan saya dalam satu mobil, pastor paroki Alor, dua imam lainnya, seorang saudagar dan sang driver saudagar yang sudah mandi garam di medan Alor apalagi kendaraannya juga ok, maka tidak ada ketakutan dalam diri saya.

Kurang lebih 1 jam 30 menit kami sudah tiba di lembah Mainang, tamu undangan belum banyak, saya mengisi waktu luang dengan jalan-jalan keliling sambil bersua foto.

Kurang lebih pukul 10.00 perayaan syukur itu di mulai, ada 28 imam hadir, pj bupati Alor bersama para pimpinan OPD, camat dan para kepala desa se kecamatan Alor Timur Tengah Utara dan kurang lebih 1000 umat dan tamu undangan menghadiri acara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun