Akhirnya saya patut berterima kasih kepada, pastor paroki bersama pastor rekan, para imam selebran yang telah merayakan perayaan suci hari ini. Terima kasih kepada IKA, Bpk.Anton Belle, Romo Pastor paroki, Diakon Mikael Manipada, Mama Yudith Salasa, Ibu Emy Ceunfin, Ibu Yuliana Tarakanita, Bpk.Paulus zakharias Tola, si Ganteng Elton Lake, Nona Silvia Lake, Nona Cerlyn Ceme yang telah bersedia menjadi juri.
Terima kasih kepada ketua stasi Bpk.Domi Kopong bersama para pengurus Stasi yang memberi kepercayaan kepada kami. Terima kepada koor dari OMK paroki yang telah menyemarakan perayaan suci hari ini. Orang Bello bilang kalau msim nalek m,onem haef nu, orang Nagekeo bilang Qui bene cantat bis orat, yang bernyanyi dengan baik berdoa dua kali. Terima kasih kepada para peserta loma dan para orang tua dan pendamping. Terima kasih kepada Ibu2 Legio Maria bersama THS -- THM yang memperlancar konsumsi. Terima kasih kepada Ibu Ermy Liem bersama ibu2 KUB St.Yosep Freinademets yang merperindah kapela ini dengan hiasan yang indah. Terima kasih kepada ibu Ika Hurint dan Ibu Kristin Wona yang mengizinkan perlengkapan dapurnya untuk digunakan. Terima kasih kepada teman2 wartawan di bawah coordinator bpk Goris Takene yang telah mewartakan ke dunia perihal kegiatan kita ini. Terima kasih kepada bpk ketua DPP bersama pengurus DPP yang berkenan hadir dan menyaksikan perlombaan. Terima kasih kepada Mama Jublina Ibu Takene yang merelakan rumah kita gunakan untuk makan malam bersama, terima kasih kepada Bpk Yanto Tuan bersama krunya sudah menyiapkan tenda, sounsystem yang bagus. Akhirnyanya tidak ada gading yang tidak dapat retak, tidak ada emas yang tidak luntur, salah adalah manusiawi namun jalan menuju perbaikan adalah cara terbaik menjadi malaikat. Sekali Tuhan sayang selamanya Tuhan sayang kata Romo Tony.
Mengakhiri sambutan sederhana ini ada kisah, kecil pagi itu seorang frater mengunjungi sebuah pondok, ternyata di dekat tungku api ada seorang bapak tua sangat kedinginan. Sontak sang frater itu mengumpulkan kembali potongan kayu bakar itu dan sesaat kemudian api itu menyala, suasana rumah itu menjadi terang dan ruang menjadi hangat, sang frater dalam kisah ini kini sudah menjadi imam dan saat ini menjadi pastor paroki Assisi Kolhua. Terima kasih...
Bello, 1 September 2024, 15.53 Menit
Tanus Korbaffo
Bello, 7 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H