Mohon tunggu...
Tanus Korbaffo
Tanus Korbaffo Mohon Tunggu... Guru - guru

saya adalah guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Almarhumah Josefina Maria Mey & Cinta Sucinya

15 Agustus 2024   14:02 Diperbarui: 15 Agustus 2024   14:08 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto terakhir saat rapat di DPRD NTT, Sabtu, 10 Agustus 2024, Malamnya dianiaya (Foto FB)

Almarhumah  Josefina Maria Mey & Cinta Sucinya !

Tidak seorang manusiapun di dunia ini, yang tahu kapan ajalnya datang menjemput. Sama halnya dengan almrh.Josefina Maria Mey. Siapa sangka perempuan yang oleh teman-temannya dikenal murah hati, tidak banyak omong dan sosok yang menyimpan rahasia keluarga dengan rapih.

Seperti yang ditulis Maria Rietha Gelo Lodo berikut ini.

"Josefina Mey Engkau menyimpan rapi semua perkara dalam hati seperti Bunda Maria menyimpan semua perkaraNya dalam Hati...

Engkau menyimpan semua perkaramu rapi didalam hati, seperti Engkau menyimpan Patung Bunda Maria Rapi di dalam lemari demi dapat berdoa Salam Maria...

Engkau menyimpan semua perkaramu dalam hati, sebagaimana janjimu di altar kudus, satu untuk keluarga....satu untuk hidup dan matii...

Engkau menyimpan rapi semua perkaramu dalam hati dengan melewati jalan salibmu ...meskipun engkau harus mengendap-endap...mencari jam jalan salib...

Engkau menyimpan rapi semua perkaramu dalam hati demi 2 lelaki buah cintamu...sekalipun luka dan perih lebam sekujur tubuh...

Engkau menyimpan rapi semua perkaramu dalam hati demi cinta yang kau pertahankan......meskipun hancur hatimu..."

Maria Mey adalah pribadi yang penuh cinta, penyayang dan tidak menyimpan dendam. Meski banyak kali laki-laki yang ia sayangi menyakitinya. Hal ini terbukti, ketika di ulang tahun suami, almarhumah menulis berikut ini.

Bersama suaminya saat masih hidup (Foto FB)
Bersama suaminya saat masih hidup (Foto FB)

 " Tanggal Sebelas bulan April 1972 Engkau terlahir dari seorang Wanita Sederhana dalam perjalanan hidupmu tak terasa usiamu makin bertambah dan di Tgl 11 April 2024 Usiamu tak terasa sdh 52 Tahun ini usia yg sdh sangat dewasa, engkau Suami yg disapa istri dan bapak dari dua orang pendekar di Hari Jadimu Hari ini Adalah Hari Yang Penuh Rasa Syukur Karena Tuhan masih perkenan utk Hidup bersama Keluarga dan sesama kami Doakan semua yang terbaik Untukmu dan yang terbaik buat kami bertiga. Tetap Sehat Sentosa Dalam kasih Karunia Tuhan. Tuhan Yesus Menjaga dan Melindungi Selalu. HBD For Love".

Setiap pasangan suami-istri tentu saja menginginkan perjalannan rumah tangga mereka tetap langgeng, harmonis dan pastinya mengharapkan anak-anak berhasil dalam hidup kelak. Pernyataan ini jugalah yang menjadi dambaan Maria Mey. Kabar yang beredar bahwa kekerasaan demi kekerasaan yang dialami oleh Maria Mey dari suami sudah diketahui oleh teman-teman di kantornya. Malah banyak teman dekatnya yang mengajurkan agar Maria Mey meninggal si laki-laki tukang mabuk, temperamen dan suka dengan kekerasaan itu. Namun demi cintanya pada anak dan pilihan hidupnya Ia tetap bertahan.

Ternayata ungkapan, madu di balas empedu pantas di samatkan pada pribadi Maria Mey. Kekerasan fisik maupun verbal yang diterimanya dari suami saban hari tidak melunturkan cintanya. Hal ini terungkap dalam tulisan Kulata Ima pada dinding fbnya.

"Sejatinya.. rumah tangga itu adalah rumah paling aman buat anak-anak dan pasangan..karena lingkungan di luar keluarga sangat tragis ....namun semakin ke sini semakin sulit dipercaya..banyak anak justru diperkaos oleh ayah kandung saat mabuk,

Banyak anak trauma melihat kekerasan dalam rumah tangga dan yang sangat miris kematian mama Mey .. Ah .. seandainya dulu waktu sering dipukul mama Mey ajukan saja cerai mungkin anak2 masih bisa memiliki mereka berdua walau tidak dalam satu biduk rumah tangga,..tapi apa daya semua sudah terjadi.. Pelajaran utk kita...Mari saling menghargai, ..karena menikah hanya sekali .... Doa tulus buat anak2nya mama Mey..semoga mereka menjadi anak yang kuat "

Ziarah hidup manusia di dunia ini memang penuh misteri. Manusia boleh merencakan namun Tuhan yang memutuskan. Lagi ! kematian dan kehidupan adalah dua sisi yang tidak dapat dipisahkan. Bicara tentang kematian, kita mestinya sepakat bahwa, setiap orang yang memiliki harus siap untuk kehilangan, karena Maria Mey memiliki napas dan Nyawa maka setiap saat ia harus siap untuk kehilangan.

Tidak seorangpun dapat menduga kapan kehilangan itu datang, seperti terungkap dalam coretan Veneranda Moi berikut ini.

"Foto terakhirmu saat hadir sidang Komisi V DPRD Sabtu siang dikirim dan tidak disangka beberapa jam kemudian sudah terbaring lemah di RS Leona.Tuhan mengasihimu & menghapus segala penderitaanmu. Semoga kebaikan dan imanmu menuntunmu menuju surga yang penuh cahaya.Adik Josefina Maria Mey sayang slamat jalan ke pangkuan sang Ilahi... Kami semua Keluarga Besar Dispora Provinsi Ntt berduka atas kepergianmu. Jumad kemaren di kantor kita masih makan berdua nasi goreng buatan adik Eliza dibagi dua telur dadar, dua potong daging dibagi dua, makan hingga tak tersisa.... Rupanya makan terakhirmu bersama kami. Sedihhh sekaliii ee Bahagia di Surga Adik sayang .

Sekali lagi bahwa sosok almarhumah Maria Mey adalah sosok yang sangat mencintai keluarganya dan dekat dengan Tuhan. Tulisan kecil di dinding Fbnya, mengaminkan hal ini "

" 1 Korintus 10: 31

"Apapun yang kamu lakukan, perbuatlah untuk kemuliaan Tuhan."

Setiap tindakan atau perbuatan yang akan kita lakukan, sebaiknya kita pikirkan terlebih dahulu apakah yang kita lakukan benar atau tidak. Dengan begitu, maka kita berusaha untuk memuliakan nama Tuhan, bukan hanya agar orang melihat diri kita baik.

Persiapan Dirimu selalu tuk menempuh masa depanmu dan Andalkan Tuhan Selalu dalam langkah hidupmu. Tuhan Yesus Memberkati dan Bunda Maria jaga selalu".

Akhir kata, semoga kisah piluh ini tidak terulang dan terulang lagi. Kisah tewasnya Maria Mey memperpanjang deretan kasus KDRT yang saban saat kian menjerat leher. Kita berharap dan berdoa agar kasus serupa tidak terulang lagi.

Bello, 15 Agustus 2024, 13.47 Menit

Tanus Korbaffo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun