Mohon tunggu...
Tanus Korbaffo
Tanus Korbaffo Mohon Tunggu... Guru - guru

saya adalah guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Program Makan Siang Gratis Bukan Program Baru

8 Agustus 2024   20:56 Diperbarui: 8 Agustus 2024   20:58 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Bukan Program Baru !

Salah satu program unggulan Prabowo-Gibran adalah program makan siang gratis. Program ini bukanlah program baru melainkan program yang sudah pernah dijalankan oleh Presiden Soeharto pada masa orde baru.

Program presiden Soeharto ini, dikenal dengan istilah PMT-AS (program makanan tambahan anak sekolah). PMT-AS ini berdasarkan intruksi Presiden RI No.1 Tahun 1997. Masih terlintas dalam ingatan saya, waktu itu para orang tua siswa bergiliran menyiapkan makanan siang bagi anak-anak yang bahannya disiapkan oleh Sekolah berupa kacang hijau, susu dan daging ayam atau sapi.

Saya mencoba menelusuri program makan siang gratis yang kini di ganti menjadi Makan Bergizi Gratis di google, ternyata program ini juga bukan program baru, melainkan ada beberapa di dunia sudah menjalankan program ini, antara lain :

India

Sejak tahun 1995, program makan siang di India telah menyediakan makan siang untuk 125 juta anak berusia 6 - 14 tahun. Dengan biaya mencapai US$ 2,8 miliar dari pemerintah,

Brasil

Brasil juga telah menyediakan makanan sekolah gratis bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah sejak tahun 1940-an, namun pada tahun 2009 mereka memperluas program tersebut untuk memenuhi kebutuhan semua anak. Itu berarti 40 juta anak.

Inggris

Walikota London-Inggris belum lama ini mengumumkan pendanaan untuk makanan sekolah gratis bagi semua siswa sekolah dasar London untuk tahun ajaran 2023/2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun