Mohon tunggu...
Tanus Korbaffo
Tanus Korbaffo Mohon Tunggu... Guru - guru

saya adalah guru

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mot Ninik, Libur Panjang 2024 yang Membahagiakan

6 Juli 2024   19:33 Diperbarui: 6 Juli 2024   19:40 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Ena di kuburan Bapak/dokpri

Mot Ninik

( Libur Panjang 2024 Yang Membahagiakan)

Tahun 2023 tahun tersulit dalam hidup keluarga kecilku. 3 Mei 2023 saya jatuh sakit dan harus berulang kali naik meja operasi. Peristiwa ini membuat kami tidak kemana-mana seperti tahun-tahun sebelumnya.

Ketika kondisi sakitku semakin membaik, maka kami bertekad, libur panjang tahun 2024 harus berlibur ke kampung Sainoni, sekalian mot ninik (bakar lilin) di kuburan lehuhur, ayah tercinta dan rumah adat.

Hari itu Senin, 1 Juli 2024 kami memulai langkah pertama mot ninik. Minggunya istri tercinta bersama anak Novi telah menyiapkan segala sesuatu yang harus di bawa ke kampung. Pagi itu, setelah makan pagi kami kontak sopir yang hendak membawa kami ke Kefamenanu. Beberapa saat seusai makan pagi, bus mentari sudah tiba dan parkir di depan pondok kami. Banyak bawaan yang kami bawa, apalagi jauh hari sebelumnya datang berlibur  Marno, Kristin dan Sergio, di susul Amanda. Maka kami yang berangkat 8 orang. (saya bersama istri, si pangeran Nino, KK Novi, Manda Klara, Sergio Amteme, Marno dan Kristin).

Terminal Haumeni (pasar buah) menjadi tempat istrihat kami bersama semua penumpang. Saat bus berhenti, kami mengisinya dengan beli buah, ke kamar mandi dan sejenak makan-makan. Akhir kami kembali naik dan segera melanjutkan perjalanan ke Kefa.

Setelah tiba di Kefa bus masuk terminal untuk menurunkan penumpang, sedangkan kami tetap di atas bus, seusai menurunkan penumpang bus membawa kami ke pasar lama. Di pasar lama kami kembali membeli kebutuhan lain yang belum kami beli di Kupang, terutama ayam.

Akhir seluruh barang dan kami menggunakan sebuah pikup menuju kampung halaman Sainoni. Kami tiba di Sainoni sudah sore.

Selasa, 2 Juli 2024 acara mot ninik di mulai. Mot ninik pertama di rumah adat. 1 ekor ayam di kurbankan di rumah adat suku Korbaffo. Di rumah adat kami sek tekes bersama dipelataran rumah adat. Sementara sek tekes datang rombongan Faennake ( keluarga kakak Lina).

Seusai dari rumah adat, mnot ninik dilanjutkan ke kuburan bapak dan para leluhur di (panin nitun). Di Panin Nitun kami lengkap, Ena, Liso Fina bersama Gradiana Nusin dan Ia Nusin, Keluarga kakak Marta bersama suami dan Ernalinda, keluarga kakak Lina bersama suami, Yohan, Santi bersama suaminya dan kedua anaknya, Bapak Pus, mama Beth, Novi, Manda, Kristin. Besa Linus.Sergio bersama mamanya.  3 Ekor ayam di kurbankan di kuburan Bapak dan leluhur.

Sungguh kekekuargaan sangat indah di kuburan bapak dan leluhur, kami menikmati nasi putih plus daging ayam bakar dan leko di kuburan bapak. Setelah menikmati makan bersama bersama, kami kembali ke rumah, di sana 1 ekor ayam kembali dikurbankan untuk leluhur. Malam itu kami sangat ramai.

Rabu, 3 Juli 2024 setelah makan pagi kami bergegas ke kampung lama. Kami menelusuri jalan setapak, lewat Oetfo (tempat dimana ari ari kami dikubur), timon dan akhirnya tiba di kuan. 3 ekor ayam kembali di potong di kuan dalam rangkaian mnot ninik ini. Di kuan, kami mot ninik kepada kakek bersama nenek, om Hila, Liso Okto. Di Kuan hadir juga Om Lamber Fio (saudara tua Ena tercinta dan Mama Beta). Kembali menikmati makan siang dikuburan nan asri itu.

Setelah menikmati makan siang bersama, kami berangkat pulang, singga mengunjungi Om Yosep Seko yang sedang sakit. Di sini Ena diminta menemani saudaranya untuk beberapa malam. Kami singga minum the hangat di Oeloben (rumahnya kakak Marta).

Kamis, 4 Juli 2024, anak Novi dan Manda kembali ke Kupang, sedangkan saya bersama Nino dan mamanya masih di kampung.

Jumat, 5 Juli 2024, saya mengambil kesempatan untuk jalan jalan bersama Besa Linus ke kebun Len dan Nefomtasa.

Akhirnya Sabtu, 6 Juni 2024 setelah makan pagi, kami siap untuk kembali ke Kupang dengan meninggalkan kenangan manis di kampung. Banyak ole ole yang kami bawa dari kampug, jagung, ubi, turis, daging kering. Dengan mikrolet dari kampung lansung ke Kefa, dimana bus Mentari sudah menunggu kami di sekitaran RS Leona Kefamenanu. Barang barang yang lumayan banyak itu dipindahkan dari mikroret yang membawa kami dari Kampung ke Kefa di bus mentari. Kami berangkat dari Kefamenanu pukul 08.30 dan tiba di Kupang sore pukul 16.30.

Kemesraan ini janganlah cepat berlalu.

Bello, 6 Juli 2024 (Pukul 20.06 menit)

Goresan ini untuk Ena tercinta Berta Anunu Abi dan Mama Helena Wea Labo (almh) yang kami kenang kematiannya, Jumat, 5 Juli 2024 di Sainoni dengan doa sederhana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun