ATOEN METO & PANTANGAN -- LARANGANNYA !
Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, disana kita menemukan 10 Perintah Allah yang kabarnya di berikan oleh Allah kepada umat Israel, yang diterima oleh nabi Musa di gunung Sinai.(bdk. Kel. 20:1-17)
Yang menariknya, 10 hukum Allah, hanya ada larangan (Jangan), sedangkan pantangan/ hukum lisan yang dimiliki oleh Atoen Meto, ada larangan / pantangan plus diikuti dengan hukuman kalau melanggar hukum itu.
Tulisan ini merupakan edisi III dari tulisan-tulisan saya seputar Atoen Meto. Semoga tulisan-tulisan kecil sederhana ini, berguna bagi semua orang yang ingin mengenal, siapakah itu Atoen Meto dan tentunya tulisan itu untuk generasi Atoen Meto yang akan datang.
1. Kaisa M,tok Meo Banteka-Neso.
Kaisa mtok meo banteka / nesu (Jangan duduk di pintu. Tempo dulu Atoen meto memiliki rumah bulat (Uem bubu), hanya ada satu pintu, dan pintunya sangat pendek. Untuk masuk ke rumah kita harus menuntuk dan sedikit merayap.
Ternyata bentuk uem bubu yang dimiliki oleh Atoen Meto, untuk masuk harus menunduk sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang sudah ada di dalamnya.
Kaisa mtok meo banteka (palang pintu bagian bawah)-neso (pintu) kat lof mupen aleut. Jangan duduk di depan pintu masuk rumah, nanti dapat kesialan. Disini ada ajaran dibalik larangan itu, pintu sudah kecil, anda duduk disitu, orang mau masuk keluar rumah lewat mana.
2. Kaisa M,tok Meo Tunaf (Jangan duduk di tungku api/masak).
Atoen Meto, tempo dulu tidak mengenal minyak tanah, kompor. Atoen Meto masak menggunakan kayu, ada tiga tunggu. Ada larangan untuk duduk diatas batu tungku, kalau langgar larangan ini Tmen snae (perut membesar).