Hidup bagaikan biduk yang sedang mengarungi lautan kehidupan. Ketika cuaca baik, biduk akan berlayar dengan aman dan berada didalam biduk pasti sukacita. Tetapi bertemu dengan angin kencang, badai atau arus lautan yang ganas, biduk akan oleng kekiri dan ke kanan, dan tidak menutup kemungkinan yang beradadi dalam biduk akan mabuk bahkan muntah dan pusing kepala.
Sang bijak bilang hidup ini kalau kita pandai menikmati, ya ! kalimat ini bisa benar, namun satu hal bahwa hidup ini keras, tidak ada yang bahagia sepanjang saat. Ada tawa ada tangisan, ada penderitaan dan kebahagiaan.Â
Liburan Idul Fitri 2024 ya lumayan panjang, satu minggu satu hari. Hari hari libur kami, kami mengisi dengan aktifitas dirumah dan tiap pagi menghadiri misa pagi, yang sebelum libur misa pagi pukul 05.30 namun libur misanya 06.00.
Kegiatan-kegiatan lain selama libur :
- Kamis, 11 April 2024, pagi saya mengunjungi keluarganya tanta Tili di Atoenfui, tujuan mengurus sertifikat tanah yang kami ambil tahun 2022. Sore hari pertemuan ikatan katekis Assi di pelataran Gereja paroki.Â
Yang menarik, saya ke Gereja bersama pangeran kami Nino, setelah pertemuan saya sangat kedinginan dan menggili dan malamnya saya tidak bisa tidur sampai pagi hari. Peristiwa tidak bisa tidur pada malam hari sudah berulang kali.
- Pembinaan Bagi orang tua dan wali baptis.
Hari ini, Jumat, 12 April 2024 saya dalam kondisi tidak fit karena malamnya saya tidak bisa tidur, namun apapun terjadi saya harus ke kapela untuk memberi pembinaan dan gladi. Pembinaan dimulai tepat Jam 4 sore (Pukul 16.00) Pembinaan berjalan lancar. Hari ini juga di rumah ada arisan keluarga Kefa yang ada di KUB Santhers.
- Kontrol di RS CB
Penyakit batu ginjal, hati, prostat yang telah saya derita bertahun - tahun membuat saya sangat lemah dan terkadang tidak berdaya. Rupanya penyakit-penyakit inilah yang membuat saya tekadang sulit tidur di malam hari. Ya ! hari Sabtu, 13 Apri 2024 bersama anak Novi yang memang selama ini setia mendampingi saya kembali ke RS untuk kontrol. Pasien tidak terlalu banyak, kami mendapat no antrian 07. Yang patut di catat saat kami menanti giliran muncul saudara Stef Mite yang juga mau kontrol. Kami berceritera banyak, akhirnya tiba giliran untuk kontrol dokternya adalah dr.Made Tambunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H