Kepemimpinan pada dasarnya adalah kemampuan yang terdapat pada diri seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan. Dalam memimpin seorang pemimpin pastinya mempunyai gaya dan konsep yang berbeda-beda dengan pemimpin yang lain. Pemimpin memiliki sifat, kebiasaan,tabiat dan kepribadian sendiri yang unik dan spesial sebagai akibatnya perangai dan gayanya sendiri yang bisa membedakan dirinya dengan orang lain.Oleh karena gaya dan contoh hidupnya akan berpengaruh terhadap gaya kepemimpinannya. Berikut beberapa gaya kepemimpinan dari 7 presiden di Indonesia:
1. Dr.lr. H. SOEKARNO (Masa Jabatan Mulai 18 Agustus 1945-12 Maret 1967)
Presiden Soekarno adalah seorang orator yang sanggup membebaskan Indonesia dari ikatan penjajahan dan sosok yang nasionalisme atau cinta terhadap bangsa dan bangga terhadap tanah air. Beliau lahir di Surabaya 6 Juni 1901.
Presiden Soekarno memiliki gaya kepemimpinan Moralis. Kepemimpinan moralis adalah sifat yang sangat hangat dan pula sopan pada seluruh orang. Banyak orang yang menyanjung kepemimpinan Soekarno dikarenakan seseorang pemimpin menggunakan gaya moralis bisa berempati dalam perkara yg terdapat pada sekitar.
Soekarno memiliki semangat revolusi yang tinggi, sehingga beliau berhasil membawa Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan dan berhasil merebut Papua-Barat dari genggaman penjajah. Namun kelemahan gaya moralis merupakan emosinya yang tidak stabil yg bisa berubah-ubah,sehingga saat mengambil keputusan buat menuntaskan kasus terlalu cepat yang menjadikan risiko.
2. SOEHARTO (Masa Jabatan Mulai 27 Maret 1968-21 Mei 1998)
Presiden Soeharto adalah presiden menggunakan periode masa jabatan paling lama pada sejarah kepemimpinan presiden di Indonesia yakni 32 tahun. Masa pemerintahan presiden Soeharto mengindikasikan bahwa awal menurut orde baru. Beliau lahir di Yogyakarta 8 Juli 1921.
Presiden Soeharto memiliki gaya kepemimpinan gabungan proaktif-ekstraktif menggunakan adaptif-antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang sanggup menangkap peluang dan melihat tantangan menjadi sesuatu yang berdampak positif dan memiliki visi yang jauh kedepan dan sadar akan perlunya langkah-langkah. Mengutip dari Academia.edu.
Beliau digambarkan menjadi pemimpin yang otoriter lantaran keputusannya tidak bisa di tentang. Beliau menekankan kebijakan dwifungsi ABRI yang membolehkan tentara buat ikut campur pada urusan politik di samping kiprahnya menjadi indera pertahanan negara. Kelemahan kepemimpinan beliau cenderung dipresentasikan lebih mementingkan pembangunan ekonomi dibandingkan pembangunan sektor sektor lainnya.
3. B.J HABIBIE (Masa Jabatan Mulai 21 Mei 1998-20 Oktober 1999)
Bacharuddin Jusuf Habibie atau disingkat B.J Habibie memiliki kegemaran pada bidang otomotif terutama dalam pesawat. Beliau poly mencapai prestasi selama masa hidupnya, salah satunya merupakan Pesawat  N250. Beliau lahir di Pare-Pare (Sulawesi Selatan) 25 Juni 1936.