Mohon tunggu...
Tantri Wuragil
Tantri Wuragil Mohon Tunggu... Guru - SMP Angkasa

Kepala Sekolah SMP Angkasa Colomadu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mencetak Generasi Santun dengan Bahasa Krama

20 Agustus 2023   15:36 Diperbarui: 20 Agustus 2023   15:51 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

             MENCETAK GENERASI SANTUN DENGAN BAHASA KRAMA

( Makalah ini Dibuat Untuk Mengikuti Lomba Guru Prestasi Tingkat Kabupaten Karanganyar.)


Disusun Oleh  :

TANTRI WURAGIL,S.Pd

SMP ANGKASA COLOMADU

KARANGANYAR

2017


Mencetak  Generasi Santun dengan Bahasa Krama

A.    Latar Belakang

            Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan sehari hari khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur,karena banyaknya   kosakata bahasa jawa termasuk sebagai bahasa yang sangat susah dipelajari.

Pada  jaman sekarang ini di era globalisasi yang segalanya berkembang dengan sangat pesat,kemajuan teknologi yang semakin canggih semakin membuat bahasa jawa terlupakan. Generasi muda lebih suka dengan kebudayaan yang datang dari luar negeri,apalagi bahasa, mereka lebih merasa hebat dan bangga apabila bisa berbahasa manca.

Kurang mengenal dan cinta kepada bahasa jawa membuat anak -- anak jaman sekarang sangat jauh berbeda dengan anak-anak jaman dahulu,terutama pada tingkah laku dan sopan santun ,yang dalam bahasa jawa dikenal dengan unggah-ungguh,karena dalam berbahasa jawa banyak sekali mengajarkan bagaimana cara menghargai orang lain dalam bersikap dan bertutur kata terutama dalam bahasa krama.

B.     Rumusan Masalah

1.      Berapa macam ragam bahasa jawa?

2.      Bagaimana cara penggunaan bahasa yang benar?

C.    Tujuan

1.      Mengetahui ragam bahasa jawa

2.      Bisa menerapkan penggunaan bahasa jawa dengan baik dan benar

PEMBAHASAN

Menurut unggah-ungguh Basa Jawa (tatanan bahasa jawa), dibagi menjadi 5 macam yaitu:

1.      Basa ngoko, dibagi jadi 2, yaitu Ngoko Lugu dan Ngoko Andhap

2.      Basa madya, dibagi jadi 3, yaitu Madya Ngoko, Madyantara dan Madya Krama.

3.      Basa Krama, dibagi jadi 5, yaitu Kramantara, Mudha Krama, Wredha Krama, Krama Inggil, dan Krama Desa.

4.       Basa Kedhaton.

5.       Basa Kasar.

Karena perubahan jaman maka ragam bahasa jawa diringkas menjadi 2 saja yaitu ragam bahasa ngoko dan bahasa krama.. Bahasa ngoko dibagi 2 lagi yaitu ngoko lugu dan ngoko alus. Sedangkan bahasa krama juga dibagi 2 yaitu krama lugu dan krama alus.

 

 A.BAHASA NGOKO

Bahasa Ngoko yaitu bahasa yang terdiri dari bahasa ngoko semua, digunakan sehari-hari berbicara kepada teman dan sebagainya.

Bahasa Jawa Ngoko dibagi 2 yaitu:

1.    Ngoko Lugu

Ngoko lugu yaitu sebagai tataran bahasa yang paling rendah. Tidak ada bahasa krama sama sekali saat percakapan.Digunakan untuk berbicara dengan:

1 Teman yang sudah akrab

2.Orang tua kepada anaknya

3.Guru kepada murid

4.Atasan kepada bawahan

5.Orang yang berbicara sendiri(ngunandika)

2.    Ngoko Andhap/alus

Ngoko alus yaitu bahasa ngoko yang halus serta lebih menghargaikepada orang yang diajak berbicara.Bahasanya sudah tercampur antara ngoko dan krama .Biasanya digunakan untuk:

1.Saudara yang lebih tua dengan yang muda tetapi memiliki pangkat

2.Istri kepada suami

B.BASA KRAMA 

  Basa Krama yaitu ragam bahasa yang kata -- katanya terdiri dari bahasa krama semua.

  Basa Krama dibagi menjadi 2 yaitu:

a.     Krama Lugu

Krama lugu yaitu bahasa yang semua kata-katanya memakai bahasa karama tetapi masih ada tambaha  yang menggunakan bahasa ngoko,karena biasanya digunakan oleh para bakul/ pedagang di pasar .

Contoh:

1)      Sampeyan mundhute sayur ingkang pundi?

2)      Mangke kula betakake dhateng daleme panjenengan.

3)      Kopine sampun diunjuk bulik .

4)      Bapak kondure mangke jam kalih.

b.     Krama Alus

Krama alus yaitu ragam bahasa yang kata -- katanya terdiri dari bahasa krama semua.

Biasanya digunakan oleh:

1.Anak kepada orang tua

2.Murid kepada guru

3.Bawahan kepada atasan

4.Orang yang belum kita kenal

Tuladha:

1)      Mangga pinarak, panjenengan sampun dipuntengga bapak.

2)      Menawi sampun dados tugasipun saged dipunkempalaken.

3)      Bapak lan ibu sampun tindak dhateng Jogja kala wingi.

4)      Pak, kula badhe nyuwun arta kangge tumbas buku basa Jawi.

  1. Kesimpulan

Sesuai dengan unggah ungguh basa  jawa ,untuk menjadikan generasi penerus bangsa menjadi generasi yang santun dan berbudaya serta menghargai dan punya rasa hormat yang tinggi dalam tingkah laku dan tutur kata,perlu adanya pembiasaan menggunakan bahasa jawa krama dalam kehidupan sehari hari .

                      

         

B.     Saran

1.      Di sekolah-sekolah khususnya Jawa Tengah perlu sekali adanya pembiasaan menggunakan        bahasa jawa pada hari-hari tertentu.

2.   Ada lomba-lomba pidato bahasa jawa baik di sekolah maupun instansi.

3.     Supaya bahasa jawa tidak musnah hendaknya ibu-ibu mengajari putra putrinya mengenal pertama kali berbicara dengan bahasa jawa (bahasa ibu).

 DAFTAR PUSTAKA

Priyantono,Sawukir.2010.Marsudi Basa lan Sastra Jawa  SMP lan MTs.Penerbit :Erlangga

Wuragil Tantri,2015.Remen sinau basa jawi,pidato basa jawi ,Dinas Dikpora Kab Karanganyar

Daryanto,1999.Pepak Basa.Penerbit:Appolo Surabaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun