Mohon tunggu...
Tantrina Dwi Aprianita
Tantrina Dwi Aprianita Mohon Tunggu... -

manusia pembaca ...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sleepless in Penang, Catatan Jalan-jalan (1)

6 November 2012   06:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:54 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul di atas bukan gaya-gayaan memparodikan Sleepless in Seattle,  (hihih, keatauan gw angkatan jadul ya) tapi emang kejadian beneran loh. Begini ceritanya:

Bulan Oktober kemarin, tepatnya tanggal 18okt, gw dan 3sahabat gw jalan-jalan ke Penang (Pineng, klo kata org sono sih). Tiket pesawat udah dibeli jauh-jauh hari, alias tiket promo. Jadi perorangnya Rp 718.000 itu PP loh, bukan one way.

Berangkat dari Jakarta jadwal pesawat 6.15 tapi baru terbang jam 7mlm. Perjalanan udara ke Penang memakan waktu 2 jam 20 menit, so kami tiba di bandara Penang jam 10mlm (perbedaan waktu Jakarta dgn Penang 1jam). Dari bandara,kami ingin langsung istirahat di penginepan, jadilah kami langsung ke loket taksi. Dari pintu keluar bandara terus belok kiri. Jadi caranya, kami berikan alamat tujuan kpd si penjaga loket, langsung deh taksi kita datang dan kita duduk manis.

Tarif taksi ke hostel kami, Hutton Lodge di Jalan Hutton 45RM. Dan sialnya, si mbak-mbak itu ngembaliin  hanya 5RM, padahal uang teman saya 100RM. Uhh, tekor 50RM dia. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 150ribuan. Lumayan banget kan!  Taksi yang kami tumpangi sopirnya ramah banget. Dia cerita-cerita makanan apa aja, tempat apa aja yg hrs kami kunjungi di Penang. Jam 22.40 kami tiba di hostel. Setelah check in, langsung deh masuk kamar.

Oh iya, Hutton Lodge amat saya rekomenin buat kamu yg mau jalan ke Penang. Tempatnya sederhana, tapi bersih bgt. Tipe bangunan zaman kolonial gitu deh, yang paling penting sih: murah, hehe. Saya pesan kamar dari jauh-jauh hari loh, pesan kamar familiy en suit yg isinya 4single bed, tarifnya 160RM semalam. Jadi kalo dibagi 4org,@40RM (sekitar 120rb-an). Fasilitasnya mayan lengkap:AC Central,kamar mandi dlm yg ada shower air panasnya, udah gitu dapat sarapan pula (biarpun tiap menunya roti dan banana cake yg rasanya persis bolu pisang bu onih, hihih)

Nah sebenarnya saya berasa capek banget dan pengin tidur. Tapi entah kenapa, mata gak mau dipejamkan (hihi, sok puitis ya). Jam 11. Jam 12. Jam1. Tetep aja nih mata gak bisa merem. Tiba-tiba kayak ada suara ngebuka pintu kamar gitu. Biarpun pintu kamar di selot, tapi kan sereem juga. Siapa juga orang yg tengah malam buka2 pintu kamar orang.Atau jangan-jangan bukan orang?Hihihi (ktawa kuntilanak mode on). Akhirnya gw cuekin itu suara sambil terus mencoba tidur)...

bersambung ntar ya, gw mo lanjut kerja....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun