Mohon tunggu...
Tanti MegaSanjaya
Tanti MegaSanjaya Mohon Tunggu... Dosen - Seorang ibu rumah tangga. Fokus dan serius mendidik dua anak. Penyuka pengembangan diri

Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang suka dengan tantangan dan pernak perniknya. Mendambakan kehidupan di dunia dan akhirat semakin baik.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Olah Sampah Menjadi Pembersih Rumah, Emak Jadi Menjadi Hemat Rupiah

6 Februari 2024   20:26 Diperbarui: 6 Februari 2024   20:31 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan membuat sabun dari minyak jelantah (Sumber gambar: dokumentasi pribadi)

Bahaya minyak jelantah (Sumber gambar: Canva pendidikan)
Bahaya minyak jelantah (Sumber gambar: Canva pendidikan)

Meskipun sudah punya cara mengubah minyak jelantah menjadi sabun, saya tetap seperlunya memakai minyak sayur. Prinsipnya adalah mengurangi zat sisa di rumah. Kalau minya sayur maksimal digunakan tiga kali. Lebih dari itu sudah nggak bagus, ada zat-zat karsinogen yang bisa menyebabkan kanker. Sejauh ini kalau ada minyak jelantah memang dikumpulin di jerigen khusus. 

Jumat, 26 Januari 2024 saya diundang oleh sebuah sekolah SMP untuk berbagi cara mengubah minyak jelantah menjadi sabun. Pesertanya ada 18 orang siswa dan satu guru. Senang sekali berbagi hal seperti ini kepada mereka orang lain lebih-lebih kepada generasi muda mereka harus lebih melek dengan isu-isu lingkungan. Sebab bumi ini akan diwariskan kepada mereka yang mengelolanya nanti.

Pelatihan membuat sabuh bersama siswa SMP (Sumber gambar: dokumentasi pribadi)
Pelatihan membuat sabuh bersama siswa SMP (Sumber gambar: dokumentasi pribadi)

Walaupun anak-anak muda ternyata proses mengerjakannya lebih lama dibanding ibu-ibu. Maklum, mungkin belum terbiasa dengan alat-alat yang digunakan. Senang melihat mereka semangat mengaduk-aduk adona, menuangkan adonan ke cetakan, dan membawa pulang sabun batangan yang mereka buat.

Langkah menjaga lingkungan adalah menghindari adanya sampah dari rumah. Kalau tetap ada, kita berupaya minim sampah. Kemudian sampah itu diolah.

2. Mengurangi Sampah Dengan Eco enzyme, Menghemat Pengeluaran

Eco enzyme dibuat dari sisa sampah dapur organik. Misalnya kulit buah dan sisa-sisa potongan sayur yang masih segar. Untuk dibuat eco enzyme harus kondisi bersih. Eco enzyme itu fermentasi sampah dapur dicampur dengan gula tebu. Perbandingannya adalah 1 : 3 : 10 yaitu satunya tebu, tiga itu kayak kulit buahnya atau potongan-potongan sayur dan sepuluhnya itu adalah airnya. Ketiganya dimasukkan ke sebuah wadah.

Saya kadang menggunakan jerigen atau botol air mineral besar. Nah itu difermentasi bulan minimal 3 bulan. Jangan penuh-penuh. Tapi disisakan ruang untuk menampung gas. Mungkin sepertiga bagiannya. Lalu ditutup rapat. Setiap dua hari sekali dibuka untuk mengeluarkan gas. Dua pekan awal biasanya menghasilkan banyak gas karena prosesnya an-aerob. Setelahnya tidak banyak. Kita bisa panen eco enzyme setelah 3 bulan. 

Proses mendapatkan eco enzyme (Sumber gambar: dokumentasi pribadi)
Proses mendapatkan eco enzyme (Sumber gambar: dokumentasi pribadi)

Eco enzyme ini banyak manfaatnya. Banyak sekali!

Pertama, kalau yang masih murni tanpa diolah lebih lanjut bisa sebagai pembersih udara dan membersihkan lantai. Kalau untuk mengepel lantai caranya dilarutkan ke dalam airnya. Saya sudah lama menggunakannya mungkin empat tahun. Lantai terasa bersih dan kesat. Eco enzyme bisa untuk pupuk. Perbandingannya 1 : 10.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun