Mohon tunggu...
Tanti MegaSanjaya
Tanti MegaSanjaya Mohon Tunggu... Dosen - Seorang ibu rumah tangga. Fokus dan serius mendidik dua anak. Penyuka pengembangan diri

Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang suka dengan tantangan dan pernak perniknya. Mendambakan kehidupan di dunia dan akhirat semakin baik.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Olah Sampah Menjadi Pembersih Rumah, Emak Jadi Menjadi Hemat Rupiah

6 Februari 2024   20:26 Diperbarui: 6 Februari 2024   20:31 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahaya minyak jelantah (Sumber gambar: Canva pendidikan)

Maka saya mengundang ibu-ibu untuk sama-sama membuat praktik membuat minyak jelantah menjadi sabun. Seperti saya alami dulu, mereka cukup antusias karena memang selama ini punya jelantah hanya menjadi bahan-bahan sisa yang dibuang begitu saja. Ada sekitar 12 orang ibu-ibu. 

Proses membuat sabun dari minyak jelantah (Sumber gambar: dokumentasi pribadi)
Proses membuat sabun dari minyak jelantah (Sumber gambar: dokumentasi pribadi)

Alat yang dibutuhkan adalah pengaduk kayu, spatula, gelas takar (pilih gelas plastik atau kaca yang tahan panas), timbangan (usahakan timbangan digital agar lebih presisi), wadah untuk mengaduk adonan. Gunakan wadah berbahan stainless steel atau plastik yang tahan panas. Setelah dipakai membuat sabun, jangan dipakai lagi untuk memasak.

Saat memprosesnya gunakan alat pengaman berupa masker, kacamata pelindung, dan sarung tangan. Ada gas yang dihasilkan. Baunya menyengat. Maka, pakailah masker. Jangan sampai air soda api terkena mata atau kulit. Kalau terkena kulit, akan terasa gatal dan panas seperti terbakar.

Sudah lama saya menggunakan sabun cuci dari minyak jelantah ini. Bukan hanya menghemat pengeluaran tetapi juga hasilnya bersih dan mengkilap serta bebas dari kuman atau noda. Waktu yang diperlukan untuk serangkaian proses pembuatan sekitar  2 jam. Namun untuk siap dipakai perlu didiamkan dulu selama 3-4 pekan ini dinamakan masa curing.  Agar bentuknya lebih unik saya menggunakan berbagai cetakan seperti bentuk kura-kura, pesawat, boneka, kepiting, dan lainnya.

Lucu-lucunya bentuk sabun minyak jelantah (Sumber gambar: dokumentasi pribadi)
Lucu-lucunya bentuk sabun minyak jelantah (Sumber gambar: dokumentasi pribadi)

Berbagi Pengalaman 

Saya sering memposting produk sabun minyak jelantah di media sosial saya. Kegiatan di rumah juga saya posting di media sosial. Semakin banyak orang yang tahu. Mereka tertarik juga. Saya beberapa kali diundang untuk mengadakan pelatihan.

"Bu Tantri, kalau akhir pekan Nggak ada kegiatan bisa nggak ibu datang ke perumahan kami,"  undang Bu Siti Farihah, warga kampung Muara Dua kecamatan Rangkasbitung kabupaten Lebak. Lima hari kemudian saya sedang demo di depan ibu-ibu kampung Muara Dua. Mereka terkesima dengan sabun yang sudah tidak lagi kelihatan minyak jelantahnya. Zat cair sisa berwarna kuning kehitaman yang biasa memusingkan itu sudah tidak kelihatan lagi. Berganti dengan tampilan sabun yang unik dan menarik.

"Ih, pengen dimakan aja, lho." cetus seorang ibu.

"Bentuknya bagus begini ya," timpal ibu yang lain.

Saya semakin senang dengan aktivitas Menjaga Lingkungan dari Limbah Domestik. Saya menampung minyak jelantah dari ibu-ibu di sekitar perumahan. Mereka berbondong-bondong menyetorkan minyak jelantah yang memang biasanya tidak digunakan lagi. Rumah saya pun menjadi bank minyak jelantah. Sekilas terlihat seperti sampah, tapi bagi saya menjadi berkah. Ingat, minyak jelantah banyak bahayanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun