Makanan satu ini yang sudah tak asing lagi di lidah orang Indonesia yaitu tahu. Seperti yang kita ketahui, tahu adalah makanan yang berbahan dasar kedelai yang diambil sarinya dan difermentasi. Tidak susah untuk mendapatkan makanan bergizi ini. Sudah banyak orang yang menjualnya.
Salah satunya adalah Ngatino (55) yang memproduksi tahu, membuat pabrik sederhana di bagian belakang rumahnya. Â Ngatino mulai merintis usaha tahu ini kurang lebih dari tahun 2004 dan masih aktif sampai saat sekarang.Â
Dalam dunia kerja pasti ada pesaing. Sama halnya dengan UMKM Tahu milik Ngatino ini, masa jayanya dimulai dari 2004 sampai sekitar tahun 2020. Ia menjajakan tahunya dengan cara berkeliling sampai desa Grobogan, perumahan, dan daerah daerah sekitar Desa Kedungjajang. Namun 3 tahun terakhir pesaing mulai bermunculan, jika terlambat menjajakannya maka akan kehilangan pelanggannya.
Dahulu sekali produksi bisa menghabiskan 10kg kedelai dan kedelai ini bisa menjadi 5 bak (cetakan) tahu. Dengan banyaknya pesaing seperti ini omset menurun, sekali produksi hanya menghabiskan 8kg kedelai dan menjadi 4 bak tahu.
Untuk kulakan kedelai dari dulu sampai sekarang masih tetap sama sebanyak 2 sak setiap harinya.. Pastinya harga kedelai tambah tahun tambah naik. Dengan begitu jika membeli 2000 yang biasanya dapat 6 potong, sekarang mendapat 5 potong saja.Â
Omset jualannya pun semakin menurun karena memang berkurangnya pembeli namun sampai saat masih ada pembeli langganan di UMKM Ngatino ini. Hasil dari produksi tahu ini masih bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H