Walaupun berasal dari alam, ketiganya mempunyai racun yang beresiko untuk kulit apalagi mengecam keselamatan jiwa.
Skin care natural belum pasti seratus persen alami
Produk skin care alami
Pemakaian skin care natural memanglah tengah jadi tren. Hendak namun, pemanfaatan bahan- bahan yang berasal dari alam buat perawatan badan manusia sesungguhnya bukan suatu baru.
Jauh saat sebelum ditemuinya produk kecantikan kimia, tumbuh- tumbuhan buat perawatan kulit pula sudah banyak dipakai semacam buat kosmetik ataupun sabun.
Persoalannya, belum bisa ditentukan apakah bahan- bahan skin care berlabel alami betul- betul dibuat dari bahan- bahan yang 100% natural.
Dalam perihal ini, regulasi yang dicoba lembaga pengawas obat serta kosmetik mempunyai peranan signifikan. Di Amerika Serikat sendiri, FDA tidak menghasilkan sertifikasi formal buat memvalidasi keaslian skin care natural.
Sepanjang ini, kementerian pertanian AS- lah yang berhak menghasilkan sertifikat organik pada produk perawatan yang memakai bahan- bahan hasil pertanian serta tidak dimodifikasi secara genetik. Skin care organik pula masih terbatas pada produk yang tidak diolah memakai pestisida.
Sedangkan regulasi produk kosmetik serta perawatan kulit yang diatur BPOM Indonesia masih berfokus terhadap izin edar penciptaan serta belum menuju khusus pada sertifikasi komponen natural.
Walaupun kandungan bahan alaminya besar, kepala periset dari Personal Care Products Council, Alexandra Kowcz menyangsikan melaporkan kalau tiap skin care natural tidak lewat proses pengolahan yang natural pula.
Baginya, bahan natural asli gampang sekali sirna sehingga biasanya dibutuhkan kombinasi bahan sintetik, misalnya pengawet, supaya senantiasa normal.