--Adalah tabu memakan lauk sayap ayam dahulu kala, terutama di daerah Jawa. Entah di daerah lain.
Ya, konon kata orang tua kita di jamannya dahulu, seorang anak gadis yang beranjak dewasa seharusnya menghindari menjadikan sayap ayam (chicken wing) Â sebagai lauk makannya.
Mengapa?
Alasannya adalah seorang gadis akan mudah (berpotensi) ditolak cintanya oleh pemuda idamannya kelak. Karena, sayap ayam itu diidentikkan dengan tangan (yang menolak).
*****
Ternyata ada pesan 'orang tua' - yang ahli gizi secara otodidak itu - karena ditemukan banyaknya lemak yang terkandung di dalam sepotong sayap ayam. Energi di dalamnya adalah sebesar 64 Kalori (kkal). Tetapi yang paling bahaya adalah lemak yang ada di dalamnya, yakni sebesar 4,63 gram. Jadi analoginya adalah putri-putri kesayangan mereka harus belajar memilah-milah lauk, agar tidak menderita obesitas.
Obesitas itulah yang membuat seorang anak gadis 'kelihatan tidak menarik' bagi teman-teman pergaulannya. Menurut pandangan orang tua, dijauhi berarti 'ditolak'.
Faktanya...
Padahal, rasanya mungkin lebih gurih, baik diolah sebagai makanan tradisional ataupun ala Western. Misalnya, 'Buffalo chicken wings'.
SO?
Ya, lebih baik makanlah ayam bagian dada atau paha, atau lainnya. Mungkin meminjam istilah sekarang adalah 'fillet'.
-----
Perbaikan Komunikasi?
Suatu pelajaran, agar sebaiknya mengemukakan apa yang tersirat dengan jelas, menyampaikan segalanya secara gamblang. Jadi siapa pun juga, apalagi  pihak yang dituakan, hendaknya membagikan pengetahuannya dengan tidak perlu bersembunyi di balik mitos.
----
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H