Tanggal 19 Juni, kamis siang hari, seseorang dalam angkot sibuk komat-kamit baca doa sambil liatin jam tangan terus. Mungkin doanya yang manjur (alhamdulillah), atau pak sopirnya yang nyadar kalo ada penumpangnya yang lagi nguber waktu dan harus segera sampai di tempat tujuan, tiba-tiba angkot melaju makin kenceng. Dengan  tampilan rapi, atasan kemeja putih, bawahan rok hitam, pasti yang melihat sudah memperkirakan kalau orang ini bakalan ikut tes dan orang itu adalah aku. Yap, aku lolos tahap selanjutnya, yang katanya pengumuman mulai jam 9 malam sudah bisa diliat nyatanya muncul dinihari, yang artinya semalam aku begadang. Untung dapat jadwal siang, jam 13.30, dan sekarang jam ditangan pukul 12.45, waktu tempuh angkot ke lokasi ±20 menit belum ditambah jalan.
Begitu turun angkot langsung lari-lari tak peduli panasnya Surabaya yang tak bersahabat sama sekali (jarang panasnya Surabaya bisa bersahabat). Sampai di depan hotel berhenti sebentar buat lap keringat, rapiin baju dan lain-lainnya. Kenapa berhenti didepan hotel? Jawabannya karena waktu berangkat sampai lari-lari tadi masih pakai sandal jepit, tidak mungkin juga masuk ke area tempat tes pake baju rapi tapi masih pakai sandal jepit, gimana jadinya kalau ada panitia yang nyamar disitu untuk jadi tim penilai, Who knows? Iya kan?
Setelah yakin rapi, aku langsung mencari nomor tempat duduk dan masuk ke ruang tempat tes digelar. Dengan menahan napas dan sambil berdoa kulangkahkan kakiku memasuki ruang tes, Alhamdulillah masih boleh masuk. Begitu tiba di tempat dudukku, aku langsung melepaskan tas ransel, duduk dengan yakin, mengambil peralatan tes lalu mengisi form yang sudah disediakan di meja. Posisi tempat duduk berbanjar dua meja-dua meja, jadi aku sempatkan berkenalan dengan teman sebelah sekalian bertanya karena tertinggal isian form bagian depan. Selesai mengisi form biodata, tes yang sebenarnya dimulai. Tes Psikotes yang banyak sekali macamnya dan ada menggambarnya membuat kepalaku pusing dan perut makin lapar. Oiya, kali ini ketemu teman waktu kuliah, ternyata kemarin beda waktu tesnya. Tes selesai sampai maghrib. Dan pengumuman bisa dilihat mulai jam 9 malam seperti kemarin, tapi berdasarkan pengalaman pasti bakalan molor, apalagi tes baru selesai magrib dengan begitu banyak jenisnya gimana ngoreksinya. Ya sudahlah yang penting sekarang pulang keburu tidak dapat angkot, lagian badan sudah capek. Begitu sampai kost aku langsung tidur.
Bangun tidur pagi harinya, kakakku bilang aku lolos tahap selanjutnya yaitu diskusi kelompok dan wawancara psikologis, jadwal tes tanggal 21 Juni jam 13.30, berarti ada jeda sehari. Diskusi kelompok? belum pernah ngalamin juga. Menurut info, dalam diskusi pokoknya kita harus mengeluarkan pendapat & aktif. Di waktu jeda sehari ini sebenarnya ada panggilan tes awal di salah satu perusahaan negara juga tapi aku lepas karena lebih memilih untuk tetap berjuang di tes yang sudah bertahap-tahap ini.
Jumat hari baik, tapi kalau mendapat jadwal tes setelah jumatan rasanya mepet, jadi kita (aku & kakak) punya ide berangkat lebih awal dan ngetem di mall, jadi rencananya mau sholat di mall. Keliling mall membuat kita capek, akhirnya langsung nyari musholla. Selesai sholat merapikan diri, mencari pintu keluar mall dan segera menuju ke tempat tes. Maunya nyantai tapi malah ngos-ngosan ketika kita susah menemukan tulisan 'exit' di mall tersebut. Lari kesana-sini malah muter lagi dan balik lagi, memang kita bukan anak mall ya, jadi mudah tersesat kalau masuk mall, dan tidak akan menggunakan ide ini lagi kalau mau tes. Akhirnya menemukan 'exit' tapi ternyata bukan ke lobby utama, oh Tuhan...susah payah menemukan lobby utama dan lari lagi buat sampai ke tempat tes, kita berdua sudah tidak karuan lagi. Sampai tempat tes kakakku langsung pulang dan aku masuk ke hotel. Diskusi kelompok bisa dibilang lancar, ada beberapa kelompok dan satu kelompok terdiri dari 6 orang dengan penilai seorang psikolog. Setelah  diskusi kelompok baru wawancara psikologis satu-satu dengan psikolog yang menjadi penilai kita tadi. Aku dapat giliran nomer lima, wawancaranya santai seputar kepribadian. Pengumuman menurut jadwal tanggal 28 Juni, jika lolos tahap selanjutnya adalah Medical Check Up (MCU) dan interview user. Katanya kalau lolos sampai tahap ini kemungkinan besar diterima, ya berdoa saja.
Dan lagi-lagi aku lolos, jadwal tes tanggal 2  dan 3 Juli. Beberapa hari sebelum tes aku sempatkan untuk survei karena tempatnya sudah tidak dihotel lagi. Tes MCU masih di daerah surabaya jadwalnya pagi dan yang wawancara user di kanwil perusahaan yang letaknya di kota tetangga yakni Sidoarjo. Tanggal 29 juni aku survei, aku sempat jalan kaki hingga ±7km karena kesasar.
2 Juli aku tes MCU, dan ini pengalaman pertama kali juga karena tes-tes sebelumnya belum berhasil sampai tahap MCU dan ada juga yang tidak pakai MCU. Tes jam 8 pagi, aku datang jam 7. Sebelum tes ambil urutan dan isi biodata riwayat kesehatan, lalu antri dipanggil satu-satu, untung datang pagi jadi dapat urutan awal. Banyak juga tesnya dari tes tinggi & berat badan, darah, audio, mata, urin dan tes yang tak diduga (yang belum tahu silahkan browsing yah rangkaian tes MCU apa saja, karena aku malu mengatakannya, hhheehee). Esok harinya tanggal 3 Juli jam 09.20 jadwalnya tes wawancara user. Wawancara bisa dibilang lancar, ditanya tentang motivasi dan disuruh presentasi. Hasil pengumuman kali ini lumayan lama, menurut jadwal tanggal 18 juli berarti sudah memasuki bulan puasa.
Tanggal 18 juli berlalu dan pengumuman diundur tanggal 25 Juli. Selama penantian ini tanggal 21 Juli aku dapat kabar bahwa lolos di satu program dinas yang tesnya aku jalani bulan april. Bimbang juga mau ambil atau tidak, karena ini program katanya cuma dikontrak setahun, tapi aku sudah lama juga menganggur, bingung... Pemberkasan dilakukan besok jam 11 siang di kota kelahiran, sekarang aku sedang di Sidoarjo karena suatu hal dan ini sudah jam 9 malam. Seketika aku langsung balik ke Surabaya untuk bertukar pendapat dengan kakak, dan minta pendapat dari para orang tua gimana baiknya. Akhirnya setelah pertimbangan banyak hal aku melepasnya.
Aku masih setia menunggu hingga tanggal 25 Juli datang, dan nyatanya harus menunggu lagi karena pengumuman diundur tanggal 31 Juli. Sabar, orang sabar disayang Tuhan. Waktunya pengumuman datang tanggal 31 Juli buka web ternyata ditunda lagi tanggal 2 Agustus. Ada apa ini? Aku tetap positive thinking dan pasrahkan pada yang memberi rejeki. Setelah ditunda beberapa kali akhirnya tanggal 2 Agustus jam 16.00 aku dapat sms bahwa pengumuman sudah bisa diakses. Waktu itu tepat pas aku lagi naik angkot untuk nge-mall bentar sekalian ngabuburit. Jadi baru bisa liat pas pulang dari mall dan inilah hasil pengumumannya.
Apakah aku menangis? iya, aku menangis, lemas. Setelah melewati perjuangan berbagai tahapan tes, doa terus menerus dan perjuangan menunggu tapi hasilnya masih belum lolos. Ibaratnya sudah didepan pintu tinggal buka gemboknya, tapi yang memberi rejeki masih belum mempercayakannya padaku, aku belum diberikan kunci olehNya. Aku harus tetap semangat, terus belajar, dan percaya pasti ada waktunya kapan pintu itu terbuka untukku. Satu pintu tertutup bukan berarti tak ada pintu lain yang terbuka.