Selamat datang mahasiswa
Selamat datang para siswa yang telah naik jabatan sebagai maha. Selamat karena telah memenangkan kompetesisi perebuatan bangku kuliah di perguruan tinggi negeri maupun swasta dan universitas agama maupun umum. Selamat datang di dunia pendidikan yang sesungguhnya.
Selamat datang para mahasiswa yang telah menaklukkan SNMPTN yang penulis anggap ini adalah sebagai keberuntungan. Yup, keberuntungan. Jalur ini adalah jalur undangan yang mengevaluasi nilai-nilai akademik siswa selama masih di bangku Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan. Namun, kenyataan dari pengalaman yang telah-telah terjadi sebelumnya SNMPTN bukanlah cermin dari tingginya nilai akademik tersebut.Â
Buktinya banyak siswa yang mendapatkan nilai tertinggi dan peringkat teratas serta statistik nilai selama di sekolah terus meningkat namun gagal dalam seleksi tersebut. Sebaliknya, siswa yang mendapatkan nilai rendah, peringkat jauh dibawah, dan statistik nilainya stabil adalah siswa yang lolos dalam penseleksian ini. Dengan ini penulis beranggapan adalah dia yang mampu menaklukkan seleksi adalah dia yang memiliki keberuntungan yang tinggi. Namun tidak fenomena di atas tidak selalu tetap, ada juga siswa yang memang berprestasi lolos dalam SNMPTN.
Seleksi selanjutnya adalah SBMPTN, menurut penulis seleksi ini adalah seleksi yang sesungguhnya dimana seluruh siswa secara nasional dan serempak mengikuti tes seleksi dengan soal yang sama dan terbilang lumayan sukar. Disini tingkat intelektual siswa benar-benar dibutuhkan. Berarti siapa yang lolos pada tahap seleksi ini adalah siswa yang benar-benar berprestasi dan memiliki intelektual yang cukup tinggi. Dengan ini mengindikasikan bahwa SNMPTN dan SBMPTN adalah penseleksian yang berbanding terbalik.
Namun disini penulis tidak menjustifikasi bahwa siswa-siswa SNMPTN adalah siswa yang tidak memiliki kemampuan, namun penulis mendeskripsikan fenomena-fenomena yang berada di dalam kampus tentang ketimpangan dari kedua jalur tersebut.
Dan untuk saat ini saya mengucapkan selamat berjuang bagi teman-teman lain yang akan meanklukkan tes Mandiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H