Mohon tunggu...
Tanti Riski Apriliyanti
Tanti Riski Apriliyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hi!! Saya Tanti Riski Apriliyanti salah satu Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The Three Super Girl's

24 Oktober 2023   21:28 Diperbarui: 24 Oktober 2023   21:39 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bagaimana kelanjutan nya the butik house" tanya anggita.  "iya baigamana ya, sedangkan kita tidak punya tempat untuk membuat butiknya" jawab dara.

" eh tunggu deh sebentar, kalo ga salah keluarga ku punya satu rukoyang ga kepake, kayanya kita bisa pake untuk sementara, nanti habis pulang sekolah aku tanyain orangtua ku dulu ya" ujar bianca.  "okee deh syukur kalo ada" jawab dara dan anggita.

Setelah lama berbincang-bincang di kantin, akhirnya bel berbunyi. Mereka kembali masuk ke kelas mereka masing-masing. Mereka sangat senang bisa membuat design tersebut karna di gemari oleh teman-teman  sekolah nya. Setelah mereka belajar beberapa jam di kelas akhirnya bel berbunyi menandakan bahwa jam pulang sekolah tiba. Bianca, dara dan anggita pun keluar dari kelas mereka masing-masing lalu mereka merencanakan akan pergi ke rumah bianca untuk menanyakan tentang tempat untuk mereka membuat design dan butik tersebut. Ketika sedang di perjalanan mereka melihat ada seorang ibu dan anak yang tertabrak. Seketika mereka berlari untuk membantu ibu dan anak tersebut. Bianca, dara dan Anggita berikut dengan para warga pun segera membawa mereka ke rumah sakit terdekat untuk meminta pertolongan kepada dokter. Setelah di tangani oleh dokter mereka tetap menunggu di rumah sakit sampai kerabat ibu tersebut datang. Tak lama akhirnya kerabat ibu tersebut datang, mereka berbincang dan kerabat ibu tersebut berterima kasih kepada mereka bertiga. Kemudian mereka pun melanjutkan menuju ke rumah bianca untuk menanyakan tentang ruku kepada kedua orang tua bianca.

Singkat cerita akhirnya mereka setiap sepulang sekolah selalu datang ke ruko, mereka membuat design setiap hari tak lupa membuat batik satu persatu dari hasil design mereka. Bianca, Dara dan Anggita juga tak lupa membeli kain dan bahan-bahan lainnya untuk membuat butik. Mereka mulai membuat batik tersebut satu persatu. Seiring dengan berjalannya waktu butik yang mereka buat ternyata sudah ada lebih dari 10 butik, mereka memberanikan diri untuk membuka online shop terlebih dahulu. Mereka tak menyangka ternyata banyak yang tertarik dengan hasil butik mereka, dari hasil respon para pembeli pun sangat bagus.  Mereka sangat amat senang sekali, dan dari hasil penjualan butik tersebut mereka akhirnya bisa membeli ruko milik keluarga bianca tersebut.

Waktu berjalan seiring waktu mereka akhirnya bisa menyelesaikan pendidikan mereka di sekolah, mereka lulus bersama. Kemudian mereka melanjutkan pendidikan mereka ke perkuliahan tetapi berbeda-beda kampus. Ada yang merantau, ada juga yang tetap melanjutkan pendidikan di Bandung. Bianca yang melanjutkan kuliah di jakarta tetap melanjutkan usaha mereka yang di rancang bersama sewaktu semasa sekolah, tetap masih berbincang dan masih sering bertemu hanya tidak seperti dulu yang hampir tiap hari bertemu. Bianca yang sukses mengembangkan toko butiknya di jakarta, sedangkan Dara dan anggita sukses mengembangkan toko butik mereka di bandung.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun