Mohon tunggu...
Tanti Febriani
Tanti Febriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030003

Gotta play safe no face no case

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sungai Maron Pacitan Punya Julukan The Best "The Indonesia's Amazon"

15 Juni 2022   23:19 Diperbarui: 15 Juni 2022   23:25 1754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan sungai maron dengan tepian asri di kanan kiri (sumber: Instagram @luthfiaintan)

Membicarakan destinasi Kota Pacitan, Jawa Timur seolah oleh tak ada surut dan habisnya. Tak lengkap rasanya ketika mengunjungi kota kelahiran Susilo Bambang Yudhoyono ini tanpa menjelajahi seluruh sudut wilayahnya, menjelajahi kuliner, dan utamanya adalah wisata. Ya kota ini dikenal orang dengan keindahan kota yang dikelilingi bukit dan pesisir pantai. Kota Pacitan menyimpan sebuahn sungai yang mirip dengan Sungai Amazon di Amerika Serikat. Struktur dan bentuk memanjang dan berliku pantai ini digadang gadang mirip dengan sungai Amazon.

Sungai Maron, sungai yang mengalir di Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan ini menjadi sorotan terbaru bagi para wisatawan luar Pacitan. Sungai Maron merupakan sebuah wisata susur sungai dengan panorama alam yang sangat alami. Kondisi air sungai ini masi terbilang alami nan jernih dilengkapi tanaman tanaman di sekeliling sungai  nampak tumbuh subur yang membuat wisata terkihat asri.

Karena kejernihan airnya, tak sedikit warga setempat yang memanfaatkannya sebagai kebutuhan sehari hari. Sungai ini dipenuhi dengan berbagai jenis ikan, utamanya dalah ikan kakap merah. Suasana di area sungai juga tenang dan sejuk. Keindahan dan keeksotisann panorama nya, Sungai Maron memiliki gelar dengan julukan Green Canyon nya dan juga "The Indonesia's Amazon.

Sungai yang berada di Desa Dersono ini dikatakan unik dan berbeda, sebab dulunya Pacitan hanya dikenal dengan Kota Seribu Satu Goa dan Pantainya, kini memiliki potensi wisata jenis lain yakni wisata susur sungai. Sungai ini awlnya hanya sungai biasa, salah satu ciri khas sungai ini sepanjang sungainya berjajar rapi pohon kelapa yang berbaris rapi. Tentunya pemandangan hijau nan alami ini membuat pengunjung terhipnotis dengan panorama asri Sungai Maroon.

Sungai ini selalu menjadi destinasi favorit bagi mereka yang menginginkan wisata dengan panorama alam yang natural. Aktivitas seru yang yang umum dilakukan oleh wisatwan yang berkunjung ke sungai ini adalah susur sungai dengan kapal yang telah disediakan oleh warga kemudian pengunjung menyewanya. Sungai Maroon memiliki kedalaman kurang lebih 20 meter dengan panjang sungai kurang lebih 4,5 kilometer.

Pemandangan sungai maron dengan tepian asri di kanan kiri (sumber: Instagram @luthfiaintan)
Pemandangan sungai maron dengan tepian asri di kanan kiri (sumber: Instagram @luthfiaintan)

Sejak buka tahun 2012, wisata ini memang memiliki pemandangan yang indah dengan hadirnya pantai diujung sungai. Pemandangan hijau seluruh tepi sungai dan air hijau kkebiruan hasil dari refleksi cahaya dari rimbunnya pepohonan.

Untuk memasuki dan menikmati keindahan kawasan wisata sungai ini wisatawan tidak perlu berfikir panjang akan tiket masuk yang ditawarkan, karena memang masih tergolong murah. Tiket masuk hanya sebesar Rp. 5.000 untuk orang dewasa dan free untuk anak anak. Biaya parkir pun masih sama seperti objek wisata lainnya.

Saat akan mengunjungi destinasi wisata ini, wisatawan yang berangkat dari pusat Kota Pacitan perlu menempu jarak sekitar 40 km atau kurang ebih memakan waktu selama 1 ja perjalanan berkendara. Akses menuju tempat ini dapat dibilang gampang gampang susah, hal ini disebabkan selama perjalanan dari kota Pacitan hingga Desa Dersono kendaraan roda empat masih dapat ditumpangi, namun hanya sampai pada pintu masuk lokasi saja.

Setibanya di lokasi penjualan tiket pengunjung yang akan menyusuri Sungai Maroon wajib menyewa perahu tradisional. Perahu ini mampu menampung sekitar 5 hingga 10 orang, dengan biaya sewa Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per perahu untuk pulang pergi. Memang biaya yang dikeluarkan terbilang mahal, tapi pemandangan susur sungai akan mengganti kemahalan biaya transportasi.

Di tempat wisata ini tersedia berbagai jenis aktivitas wisata. Yang paling populer memang kegiatan susur sungai. Dari aktivitas ni wisatawan akan menyaksikan pemandangan tepi sungai dan beberapa penduduk yang beraktivitas memanfaatkannya. Deretan perahu perahu berjajar di sisi tepian sungai pada sebuah dermaga kecil. Dari sinilah petualangan pun dimulai.

Susur Sungai (sumber: Instagram @wahyusetyoko)
Susur Sungai (sumber: Instagram @wahyusetyoko)

Wisata susur sungai yang membentang sekitar 4,5 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit ini wisatawan akan dibawa memasuki sungai yang membelah kawasan hutan. Manjadi tak heran lagi jika destinasi wisata ini dijuluki "Amazon-nya Indonesia". Pasalnya sisi kanan dan kiri tepian sungai dibatasi oleh hutan tropis yang natural.

Bagi wisatawan yang mencintai petualangan bebas dan suka bercengkrama dengan air, perjalanan susur sungai ini akan terasa luar biasa. Air Sungai Maron yang jernih kebiru hijauan memantulkan tanaman tanaman yang memagarinya. Oleh sebab itu banyak wisatawan yang menyebutnya dengan julukan baru, yaitu "Green Canyon" Pacitan.

Mendekati ujung jalur wisata sususr sungai, wisatawan akan dibawa menuju bukit bukit karang dekat pantai. Bukit karang yang menghiasi sisi sungai ini menawarkan suasana menyerupai wisata di Phuket, Thailand. Wisata ini serasa membuat anda seperti menjelajahi berbahan belahan tempat apik dunia hanya dalam satu lokasi.

Selama dalam perjalanan menjelajahi sungai, wisatawan dapat menikmati beberapa spot foto menarik. Terdapat beberapa titik yang sengaja dibuat tempat mengabadikan moment, tentunya pemilihan tempat tersebut berlatar belakang pesona alam yang instagramable tersebut disiapkan oleh pengelola.

Terdapat salah satu spot foto yang sering di unggah di medi sosial oleh para selebgram, tentunya menjadi tempat foto terfavorit. Yaotu sebuah ayunan yang dikaitkan ke batang pohon besar di atas sungai. Namun spot terbaik untuk mengambil foto tentu saja dengan duduk berpose di ujung kapal berlatar belakang sungai panjang dengan pepohonan kelapa di samping kanan kirinya.

Seperti banyak info yang menyampaikan bahwa diujung sungai terdpat sebuah pantai kecil. Ya, nama pantai ini adalah pantai Ngiroboyo. Usai menyusuri panjangnya Sungai Maron wisatawan dapat turun sejenak dan menikmati suasana pantai mungil tersebut. Biasanya pengemudi kapal yang memandu perjalanan tadi akan menunggu maksimal dua jam sebelum kembali ke titik awal dermaga.

Pantai Ngiroboyo mempunyai keunikan dan menjadi tempat bertemunya pasir besi hitam dan pasir putih. Di pantai ini, wisatawan bisa melakukan aktivitas surfing, berenang, atau sekedar berjemur dan berfoto foto saja. Usai beraktivitas menyusuri dan mmpir di Pantai Ngiroboyo wisatawan akan dibawa lagi kedermaga untuk beristirahat dan makan siang juga yang lainnya. Fasilitas di sini juga sudah hampir mumpuni sudah terdapat toilet, mushola, warung makan dan lain sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun