Mohon tunggu...
Tanti Febriani
Tanti Febriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030003

Gotta play safe no face no case

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sempat Terpuruk, Tebing Andalan Yogyakarta Pulih bersama Fasilitas Barunya

15 Juni 2022   00:14 Diperbarui: 15 Juni 2022   01:06 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebing Breksi Malam hari (Dokpri.Febri)

Kota satu ini memang selalu menjadi andalan wisata sejak zaman dahulu, icon dan wisata budayanya membuat wisatawan lokal maupun internasional pun selalu kagum dengan suguhan sejarah wisatanya. Yogyakarta, selain sebagai kota pelajar, juga menjadi kota pariwisata. Bagaimana tidak, kota yang dikenal semua orang akan candi candi peninggalannya, malioboro menjadi jujukan utama, dan kotanya yang selalu menyimpan kenangan istimewa.

Destinasi wisata tebing yang digadang gadang sebagai tebing terpopuler di Yogykarta ini menyimpan berbagai kisah dari terbentuknya hingga saat ini. Tebing Breksi yang terletak di Dusun Groyokan, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman, Yogyakarta.  

Tebing ini awalnya merupakan sebuah kompleks pertambangan batu putih yang dikelola oleh warga sekitar. Tebing Breksi ini sebenarnya tidak terbentuk secara alami, akan tetapi terbentuk aktivitas pertambangan warga sekitar yang dulunya mencari penghasilan untuk kebutuhan sehari hari.

"Setiap hari itu warga sekitar mencari ekonomi disini, jadi ditambang nanti sesuai pesanan, ada yang buat pondasi, ada yang buat ukiran, untuk dinding tempel, batako rumah, sesuai dengan pesanan". Ujar Pak Wagino,

Awal mula Tebing Breksi menjadi sebuah destinasi wisata di Yogyakarta adalah ketika sebuah penelitian geologis dilakukan peneliti geologi melakuka penelitian terhadap bebatuan yang berasa di lokasi tersebut. Usai penelitian dilakukan, data yang dikeluarkan menyebutkan bahwa bebatuan yang ada dilokasi tersebuta merupakan endapan dari abu vulkanik gunung api Purba Nglanggeran, 

maka dari itu kawasan Tebing Breksi termasuk kedalam cagar budaya alam yang sebaiknya dan harusnya diindungi.

Mulai dari 2014 aktivitas pertambangan yang dilakukan warga sekitar diberhentikan. Dari tahun tersebut masyarakat di sekitar Tebing khususnya yang memulai pendapatan melalui pertambangan akhirnya terpaksa mencari pekerjaan lain. Batu yang ditambang pun hanya tersisa sekitar dari ukuran sebelumnya. 

Warga sekitar yang kehilangan mata pencaharian penambang akhirnya beralih sebagai penjual kuliner karena memang diprioritaskan, akibat pertambangan diberhentiikan.  Berawal dari itulah beberapa orang mengunjngi Tebing Breksi bekas tambang tersebut untuk menikmati pemandangan dari atas karena memang bagus untuk dinikmati dengan tebing batuan kapur tinggi menjulang.

" Dulu itu ada beberapa orang yang datang ke sini, terus iseng iseng upload ke media sosial, nah dari situ mulai ramai pengunjung dari hari kehari, terus warga berinisiatif untuk membuka sebagai objek wisata" kata pak Wagino, pengelola perapian, Minggu (12/6/2022)

Tebing Breksi Malam hari (Dokpri.Febri)
Tebing Breksi Malam hari (Dokpri.Febri)

Saat ini Tebing Breksi sudah berubah menjadi destinasi wisata baru yang populer. Semanjak  pemberhentian pertambangan tersebut tebing ini dijadikan sebagai objek wisata sejak tahun 2015. Tebing Breksi sangat cocok dikunjungi, khususnya bagi anda yang memiliki hobi fotografi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun