Mohon tunggu...
Tanti Febriani
Tanti Febriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030003

Gotta play safe no face no case

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Goa Gong, Pemilik Gelar Goa Terindah se-Asean di Kota Wisata Pacitan

14 Juni 2022   02:12 Diperbarui: 14 Juni 2022   02:19 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu stalaktit dan Stalakmit (sumber: instagram @krisbiantography)

Siapa yang tak kenal dengan Alm. Didi Kempot, penyanyi dangdut terkenal yang hingga akhir hayatnya selalu dikenang. Salah satu lagu yang berjudul "Stasiun Balapan" yang diciptakan olehnya. Pacitan menjadi salah satu kota yang dituliskan dalam lagunya. 

Mendengar Kota Pacitan, apa yang terbesit pertma kali dipikiran anda mengenai kota ini? Sebagian orang akan berfikir bahwa Pacitan merupakan kota kelahira SBY. Namun bagi sebagian orang pecinta alam, yang terlintas dalam fikirannya adalah kota dengan wisata yang luar biasa. 

Salah satu wisata terpopuler bahkan sudah terkenal hingga mancanegara adalah Goa Gong. Ya, seperti  julukannya Kota Seribu Satu Goa, Pacitan selalu digadang gadang dengan julukan itu. Pacitan merupakan wilayah di Jawa Timur yang dikelilingi oleh gunung kapur. Itu menjadikan derah ini kebanyakan kering dan tidak subur. Tanahnya yang memang gersang dan sedikit hara, namun itu hanya terletak di bawah permukaan.

Tanah kapur ini menjadi anugrah yang di miliki kota ini. Keindahan bawah tanah yang mempesna berupa goa goa yang dihiasi stalaktit dan stalakmit. Goa yang paling terkenal akan keindahannya adalah  Goa Gong. Keindahan goa ini tak tertandingi oleh goa goa lain, tak jarang bahkan Goa Gong disebut sebagai Goa terindah di Asia Tenggara.

Goa ini terletak jauh dai pusat kota pacitan, secara administratif Goa Gong berlokadi di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung Kabupaten Jawa Timur. Goa ini berjarak kurang lebih 37 kilometer dari pusat Kota Pacitan ke arah barat atau ke arah Wonogiri. Menurut informasi yang beredar dari warga sekitar, Goa Gong ditemukan sekitar tahun 1930 an. Akibat kemarau yang berkepanjangan, Pacitan mengalami kekeringan dan sangat sulit dalam menemukan air.

Untuk mengatasi hal tersebut, penduduk sekitar ada yang mencari sumber mata air, yang dapat digunakan untuk memenuhu kebutuhan merek selama musim kering tersebut. Akhirnya mereka menemukan sebuah lobang dan berinisiatif menelusurinya, lubang tersebut ternyata memiliki kedalaman hingga beberapa meter, penduduk pun masih menelusuri hingga menemukan mata air.

Nama Goa Gong sendiri diambil dari misteri yang melekat dan menyelimuti masyarakat sekitar. Warga di situ mengungkapkan bahwa pada malam hari mereka sering mendengar suara tabuhan yang menyerupai suara gong (saah satu alat tradisional ari musik gamelan). Ada pula yang mengatakan bahwa di salah satu ruangan Goa terdapat batu yang apabila ditabuh akan berbunyi seperti tabuhn gong.

Namun berbeda dengan penjelasan secara ilmiah, suara yang sering muncul itu ternyata dihasilkan dari tetesan air yang menimpa Stalaktit atau stalakmit di goa tersebut.  Ditambah dengan gema yang di hasilkan oleh pantulan formasi batuan di dalam goa sebenarnya cukup nyaring untuk dinikmati. Namun bagi pengunjung yang penakut, suara tersebut akan sedikit mengerikan karena belum terbiasa.

Melihat dari cerita legendarisnya tentu banyak orang yang mencari kebenaran tersebut. Bahkan tak sedikit pengunjung ketika masuk ke dalam goa menyempatkan untuk memukul mukul batu yang mereka lewati. Hal inilah yang menjadi daya tarik wisatawan luar maupun dalam kota sendiri. 

Sehingga tak heran apabila pengunjung setiap harinya mencapai ratusan pengunjung. Seperti yang telah diketahui, jarak tempuh objek wisata goa ini jauh dari pusat kota, sehingga para wisatawan harus tahu rute mana yang paling dekat atau gampang dilewati.

Untuk mencapai Goa Gong pengunjung dapat melalui tiga jalur yang berasal dari kota sekitar Pacitan yaitu Ponorogo, Wonogiri dan Trenggalek. Jalur pertama adalah jalur bagi mereka yang berasal dari arah Yogyakarta. Rute yang ditempuh adalah rute Yogyakarta menuju Gunung kidul. Dari Gunung Kidul perjalanan dilanjutkan ke arah Wonogiri-Pracimantoro hingga Pacitan. Petunjuk arah menuju Goa Gong biasanya dapat Anda temui sebelum memasuki Kota Pacitan.

Jalur kedua adalah rute melalaui Kota Solo. Dari sana arahkan Anda menuju Wonogiri (Baturetno), dilanjutkan sampai Pacitan. Persis dengan perjalanan dari rute Yogyakarta, petunjuk menuju Goa Gong akan Anda temui di sebelah kanan sebelum kota Pacitan. Dan terakhir adalah jalur melalui rute daerah Surabaya dan sekitarnya. Dari Surabaya, perjalanan diarahkan ke arah Nganjuk sampai Madiun, keudian di lanjutkan ke jjalur Ponorogo hingga pacitan.

Memasuki kawasan wisata ini Anda akan disambut dengan tempat parkir yang sangat luas, dan juga loket penarikan tiket masuk. Biaya masuk Goa Gong sendiri adalah Rp. 20.000 untuk anak dewasa dan Rp. 5000 untuk anak anak. 

Memasuki Goa Gong, Anda akan disambut dengan formasi stalaktit dan stalakmit yang indah. Dibantu penerangan yang cukup Anda dapat masuk lebih dalam untuk menyusuri lorong goa sepanjang 256 meter. Jika Anda kurang dalam hal penerangan biasanya di pintu masuk goa Anda dapat menyewa snter untuk membantu penerangan.

Batu stalaktit dan Stalakmit (sumber: instagram @krisbiantography)
Batu stalaktit dan Stalakmit (sumber: instagram @krisbiantography)

Di ujung lorong, Anda menemukan alasan mengapa Goa Gong ini disebut sebut sebaai goa terindah se-Asia Tenggara. Sebuah ruang yang membentuk kubah raksaksa sepanjang 100 m, dengan lebar 15 hingga m dan tinggi antara 20-30 meter akan membuat Anda terhipnotis. 

Stalaktit dan stalakmit dengan berbagai bentuk dan ukuran menghiasi seluruh ruangan. Semakin terlihat indah dengan aneka lampu warna warni menambah suasana goa menambah keeksotisan pemandangan dalam goa. Beberapa diantaranya bahkan diberi nama karena untuk mengabadikan keindahan seperti Selo Jengger Bumu, Selo Pakuan Bomo, Selo Bantaran Angin, Selo Citro Cipto Agung, Selo Adi Citro Buwono, dan lain sebagainya.

Untuk menjelajahi seluruh bagian lorong goa, pengunjung memerlukan waktu sekitar1 setengah hingga dua jam. Namun waktu yang cukup lama itu akan tidak terasa melelahkan karena anda akan terhipntis oleh keindhan yang disajikan Goa Gong. 

Pengunjung tak perlu kawatir ketika menjelajadi dalamnya goa ini, karena pengelola satempat telah menambah sarana dalam goa berupa tangga, pagar pengaman, penerangan, dan kipas untuk memudahkan penerangan, walau begitu pengunjung tetap dihimbsu untuk waspada dan hati hati.

Di dalam ruangan goa, terdapat beberapa bagian yang memiliki nama nama tersendiri. Ruang ruang tersebut yaitu Ruang Sendang Bidadari, Ruang Bidadari, Ruang Kristal dan Maremer, Ruang Pertapaan dan Ruang Batu Gong. Salah satu ruangan di dalam goa pernah dijadikan tempat konser musik yang disiarkanlangsung di tempat negara dalam rangka mempomosikan potensi yang ada di Goa Gong.

Selain hal keindahan di dalam goa akan batu dan ruangannya, terdapat juga mata air (sendang) yang menurut pandangan warga sekitar memiliki kekuatan magis dapat menyembuhkan beragam bagi mereka yang mempercayainya. Bukan hanya satu sendang tapi terdapat bebrapa mata air, sendang tersebut memiliki masing masing nama antara lain Sendang Jampi Rogo, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo, Sendang Kamulyan dan Sendang Relung Nisto.

Usai menjelajahi semua isi goa, pengunjung yang ingin berbelanja oleh oleh atau sekedar makan dan minum, di sebelah kiri goa terdapat pasar Goa Gong. Pasar ini berisi bermacam macam oleh oleh dan makanan khas Pacitan. Di setiap toko di pasar ini menjual berbagai daangan yang berbeda beda mulai dari sovenir, baju, perhiasan, jajanan tradisional, oleh oleh khas, makanan dan lain sebagainya.

Sebagai objek wisata terkenal tentunya banyak pengunjung yang berdatangan dari daerah yang jauh, untuk itu Goa Gong menyediakan fasilitas yang cukup memadai. Lahan parkir yang luas, mushola, toilet yang dapat mudah anda temukan di kawasan ini. Tak hanya itu hotel dan penginapan pun juga tersedia di sekitar wisata ini. Jadi tidak perlu khawatir bagi anda para pengunjung yang ingin menjelajahi Pacitan dengan puas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun