Pantai Buyutan, Lokasi Klasik untuk Menyaksikan Mahkota Dewa Narada

Pantai Buyutan, Lokasi Klasik Untuk Menyaksikan Mahkota Dewa Narada

Pacitan memang selalu menjadi sau daya tarik luar biasa bagi para wisatawan. Kabupaten yang dikenal memiliki barisan pantai pasir putih yang begitu indah di pesisir selatannya. 

Pantainya yang banyak serta berakam masing masing memiliki icon tersendiri menjadikan pacitan sebagai kota dengan sebutan pariwisata. Keindahan itu dimulai dari deretan pantai yang paling barat, salah satunya adalah Pantai Buyutan.

Buyutan merupakan pantai ketiga paling barat di Pacitan setelah Pantai Kijingan dan Banyutibo. Lokasinya yang berada di Desa Widoro, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jawa Timur. Pantai ini adalah salah satu dari sekian pantai yang terbilang sangat ramai pengunjung. Apalagi disaat libur Hari Raya Idul Fitri lalu.

Jarak tempuh dari pusat Kota Pacitan ke Pantai Buyutan adalah sekitar 33 Kilometer dengan jarak tempuh kurang lebih satu jam perjalanan. Rutenya yang searang dengan jalan menuju wisata Goa Gong dan juga Pantai Klayar, sehingga mudah dilacak menggunakan Google Maps. 

Jika rute ditempuh bukan dari Kota Pacitan, melainkan dari Surakarta atau Yogyakarta, jarak tempuhmua kurang lebih 100 kilometer. Dengan waktu tempuh selama satu jam perjalanan.

Nama "Buyutan" memiliki arti seorang wanita yang memiliki sifat pemalu. Akan tetapi dari rasa malunya, ia mampu meneguhkan pesona yang sangat indah. 

Hal inilah mengapa pantai ini disebut sebut sebagai Pantai Buyutan, karena dibalik lokasinya yang tersembunyi pantai ini mampu memancarkan pesonanya kepada wisatawan.

Hal unik yang ada di pantai ini adalah ketika sudah sampai di gerbang masuk pantai, pengunjung masih belum bisa melihat pantai dengan jelas karenna masih tertutup oleh tebing tinggi, tapi pasir putih yang indah dari pantai in baru bia dinikmati setelah melewati tebing. 

Sebutan pemalu juga melekat pada Pantai Buyutan di Pacitan ini, karena suasana yang sepi, asri, dan jauh dari keramaian, seakan tidak ada suara kendaraan yang mengganggu keindahan alam Pantai Buyutan. Pantai ini sangat cocok apabila dijadikan sebagai tempat penghilang stres atau hanya untuk menenangkan diri.

Untuk menuju Pantai Buyutan  Pacitan Jawa Timur, ada beberapa rute yang dapat anda pilih. Akan tetapi rute yang paling mudah dilalui untuk menuju lokasi adalah melalui jalur ke Goa Gong. Yaitu dari pusat Kota Pacitan, anda dapat mengambil rute ke arah Kota Solo, dengan medan yang berkelok khas pegunungan hingga sampai di pertigaan punung lalu ambil ke arah selatan menuju Goa Gong.

Jalur dari Goa Gong ke Pantai Buyutan tidak begitu jauh, hanya melelui jarak tempuh sekitar 10 kilometer dengn waktu selama 30 menit. Pantai ini juga berbatasan dengan Pantai Banyu Tibo Pacitan. 

Dengan rutenya yang berkelok, diperlukan usaha sedikit berlebih karena rute menuju pantai sudah mulai menyempit, utamanya bagi kendaraan roda dua agar lebih berhati hati, kondisi jalan yang sedikit rusak bisa mengakibatkan kendaraan tergelincir atau jatuh.

Sebelum samapi Pantai Buyutan, pengunjung akan melewati pekebunan kedelai. Kebun kedelai ini milik petani kedelai sekitar, karena memang di Kota Pacitan juga terdapat pabrik tahu juga tempe.  

Tanaman kedelai ini terlihat sangat luas dengan hamparan berwarna hijau bercamur kuning. Keindahannya membuat area perkebunan ini biasa dijadikan background foto. 

Bagi pengunjung yang ingin mendapatkan pemandangan hamparan kedelai, biasanya waktu tumbuh sekitar Bulan April hingga Mei karena curah hujan yang sudah mulai berkurng. Saat curah hujan di daerah ini naik biasanya area perkebunan ini dimanfaatkan pula oleh petani sebagai area persawahan.

Usai berjalan melalui sawah, tibalah wisatawan di area parkir pertama Pantai Buyutan. Parkiran ini disediakan untuk bus dan kendaraan yang tidak berani melewati tanjakan. Sehinga untuk menuju tepi pantai pengunjung bisa berjalan kaki atau naik ojek dengan biaya Rp. 10.000 pulang pergi.

Keindahan Pantai Buyutan tak hanya tersaji dalam perjalananya menuju bibir pantai. Sebelum meluncur turun, Pantai buyutan sudah terlihat gagah nan menawan dari ketinggian. Garis pasntai dengan pasir putih memanjang berpadu dengan biru laut, serta hijaunya perbukitan terlihat begitu eksotis dan memanjakan mata.

Tebing Pantai Buyutan (pacitan_paradise)

Tempat terbaik untuk menyaksikan pemandangan indah Pantai Buyutan dari Ketinggian adalah kawasan tebing sebelah timur. Ujung tebing dengan pemandangan terbuka ke arah pantai dapat dicapai denganberjalan kaki saja. Kawasan ini juga menjadi spot ke dua sebagai tempat foto favorit pengunjung.

Keunikan yang dimiliki Pantai Buyutan ialah batu karang yang teletak dia area lepas pantainya. Ini merupakah icon khas pantai buyutan. Gugusan karang itupun memiliki nama masing masing, yakni Watu Bale, Watu Pasar, Watu Kenong, Watu Kerun, dan Watu Narada. 

Batu Narada adalah salah satu batu yang masih erat kaitannya dengan legenda Pantai Buyutan. Bentuk batu ini menyerupai mahkota. Konon dari cerita yang beredar batu itu merupakan mahkota Dewa Narada dalam pewayangan jawa.

Panjang garis bibir Pantai Buyutan cukup luas sehingga bisa menampung banyak wisatawan. Pasir pantai putih berada di sebelah timur, sementara di sebelah barat merupakan pantai dengan banyak bebatuan. Saat pantai tidak pasang, ombak di Buyutan tidak terlalu besar. Wisatawan dapat bermain air dan pasir sepuasnya.

View di sore hari merupakan waktu yang pas untuk menikmati indahnya pantai ini. Jika cuaca sedang cerah, maka syahdunya surya tenggelam yang berdampingan dengan semburat awan keemasan juga lautan akan bisa kita saksikan bersamaan.  

Pantai Buyutan juga menjadi tempat favorit area camping, setiap akhir pekan atau saat liburan, pasti ada banyak wisatawan yang berkemah di tepi pantai ini.

Fasilitas penunjang di wisata ini juga sudah tersedia lengkap. Terdapat warung makan, kamar mandi, serta toilet, musholla bahkan disediakan penginapan . 

Untuk menikmati semua fasilitas sekaligus pesona Pantai Buyutan pengunung hanya perlu merogoh kantong untuk membayar tiket masuk sebesar Rp. 5000 dengan tambahan biaya parkir Rp. 3000 untuk mobil dan Rp. 2000 untuk motor.