Mohon tunggu...
Tantidevi Santosa
Tantidevi Santosa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Be Mindful

Selanjutnya

Tutup

Film

Analisis Konsep "Hyperrealistic"Dalam Film Series"Harry Potter"

2 Desember 2020   12:58 Diperbarui: 2 Desember 2020   13:04 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image capthttps://www.standard.co.uk/culture/film/15-iconic-london-locations-in-film-that-you-can-visit-a3822226.htmlion

Simulasi & Simulacra

Simulasi dalam Film ini dapat kita lihat dalam sepanjang film series Harry potter misalnya seperti kondisi dimana dunia diserang oleh para penyihir gelap pengikut Voldemort (Death Eater) yang menghancurkan jembatan di London untuk, lalu ketika Dementor (makhluk penghisap memori bahagia) muncul di dunia manusia yang seharusnya dilarang oleh kementerian sihir karena berbahaya dan biasanya ditugaskan untuk menjaga penjara Azkaban, saat kondisi inilah masyarakat tentu ingin seseorang dengan kekuatan super untuk menghentikan nya, maka dari itu muncullah tokoh-tokoh penyihir yang membela kebenaran dan pemberani dengan harapan dapat menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia sihir seperti Harry Potter, dan dua sahabatnya, kepala sekolah Hogwarts, Albus Dumbledore dan lainnya. Proses simulasi ini membawa kita untuk menikmati realitas yang faktanya hanya khayalan. Simulasi Realitas dalam Film series Harry Potter dapat dilihat juga dari kehidupan para tokoh misalnya seperti harry potter, dan hermione Granger yang hidup di London, Inggris pada zaman saat ini, dimana teknologi sudah berkembang seperti Televisi, mobil, kereta api, dan lain sebagainya. Film Harry Potter ini terus melakukan simulasi realitas dengan harapan agar konsep mengenai dunia para penyihir itu ada, dan para peyihir yang baik, pembela kebenaran, dan  berani siap untuk melindungi dunia manusia maupun dunia sihir dari sihir kegelapan seperti Lord Voldemort yang dapat merusak kestabilan antara dunia manusia dan dunia sihir. Simulakra terbagi atas 2 perubahan yakni perubahan dari konkret ke abstrak, misalny pegalihkodean nilai-nilai kehidupan sehari-hari di dunia nyata berupa latar tempat misalnya pada film ini di london, alur yang ditampilkan kembali di realitas film, dan waktu.  Lalu perubahan dari abstrak ke konkret dapat dilihat dari tokoh-tokoh utama dalam film serial Harry Potter, dalam kehidupan nyata ini kita tidak dapat bertemu dengan manusia yang dapat terbang dengan sapu, melakukan pekerjaan rumah dengan hanya menyebut mantra sihir dengan media tongkat kayu. Pemindahan simbol dapat denga mudah dipahami karena latar waktu, tempat dan isu yang diangkat dalam film yang kemudian dialih kodekan dari sesuatu yang nyata dan aktual.

Dari analisis diatas dapat dilihat bahwa saat ini di zaman Postmodernisme banyak masyarakat yang cenderung sulit untuk membedakan mana realitas mana yang fantasi, sehingga banyak dari mereka tak jarang frustasi karena tidak dapat mewujudkkan fantasi seperti menjadi seorang penyihir dengan asrama yang diinginkan seperti Gryffindor atau bahkan slytherin, yang nyata nya tidak mungkin ada di dunia nyata. frustasi karena Hogwarts tidak nyata, semua hanya fantasi belaka yang dimediasi melalui Film. sekian analisis mengenai konsep Hyperrealistic, mohon maaf jika ada kesalahan, terima kasih

Daftar Pustaka

Husaini, M. (2019). Konsep Simulasi dan Hiperealitas Jean Baudrillard. Jurnal Universitas Negeri Sunan Kalijaga. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/332332294_Konsep_Simulasi_dan_Hiperealitas_Jean_Baudrillard.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun