Mohon tunggu...
Tantiiiaaa
Tantiiiaaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Kita bisa jadi apapun dan siapapun, tapi ingat kemampuan kita tidak mungkin melebihi kuasanya Allah. -Mee Mampir ke IG : @notestia_ yang berisikan quotes karya saya ya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai-nilai Fundamental dalam Aswaja

5 Juli 2024   22:20 Diperbarui: 5 Juli 2024   22:24 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara etimologi aswaja terdiri dari tiga kata yakni "Ahlu" diartikan sebagai keluarga, komunitas, atau pengikut. Kemudian "as-Sunnah" diartikan sebagai jalan atau karakter. Dan "al-Jama'ah " diartikan sebagai perkumpulan, al-jama'ah ialah penganut i'tiqad para jama'ah sahabat nabi Muhammad SAW. Sedangkan secara terminologi adalah Ahlusssunnah Wal Jamaah adalah komunitas orang-orang yang selalu berpedoman kepada sunnah nabi Muhammad SAW dan jalan para sahabat  beliau, baik dilihat dari aspek akidah, agama, amal-amal lahiriyah, atau akhlak hati. Secara umum ajaran Ahli Sunnah Wal Jama'ah adalah ajaran yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para shahabat, yang kemudian dikodifikasi, dihimpun dan ditulis ajaran tersebut oleh Abu Hasan al-Asy'ari dan Abu Manshur al-Maturidi. Ajaran ini secara garis besar memiliki 4 (empat) nilai fundamental, yaitu:

Tawazun

Dalam konteks Aswaja (Ahlus Sunnah Wal Jamaah) mengacu pada prinsip keseimbangan atau kesederhanaan dalam berbagai aspek kehidupan, baik spiritual maupun sosial. Nilai ini sangat penting dalam menjaga harmoni dan stabilitas dalam praktik keagamaan serta interaksi sosial umat Islam. Berikut adalah beberapa aspek tentang tawazun dalam Aswaja:

*Keseimbangan Antara Ketaatan dan Kebijaksanaan: Tawazun mengajarkan umat Islam untuk menemukan keseimbangan antara ketaatan terhadap ajaran Islam dan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan. Ini termasuk memahami bahwa agama Islam memberikan pedoman yang jelas, tetapi juga memperbolehkan fleksibilitas dalam penyesuaian terhadap kondisi-kondisi khusus.

*Keseimbangan Antara Dunia dan Akhirat: Aswaja mengajarkan umat Islam untuk menjaga keseimbangan antara persiapan untuk kehidupan dunia (duniawi) dan persiapan untuk kehidupan akhirat (ukhrawi). Ini mencakup menjalankan kewajiban-kewajiban dunia secara adil dan bermanfaat, sambil tetap fokus pada ibadah dan amal kebajikan yang membawa pahala di akhirat.

*Keseimbangan Antara Syariat dan Spiritualitas: Tawazun menekankan pentingnya memahami dan menjalankan hukum-hukum syariat Islam dengan tepat, sekaligus menjaga kehidupan spiritual yang mendalam. Hal ini mencakup keseimbangan antara ibadah ritual (seperti shalat, puasa, dan zakat) dengan pengembangan karakter moral dan spiritual yang lebih dalam.

*Keseimbangan Antara Individualisme dan Kolektivisme: Tawazun mengajarkan umat Islam untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan kolektif umat Islam. Ini mencakup sikap saling membantu, gotong royong, dan membangun komunitas yang solid dan berdampingan secara harmonis.

*Keseimbangan Antara Kepatuhan dan Kepemimpinan: Tawazun menekankan pentingnya memahami peran kepemimpinan dan kewajiban-kewajiban sosial, sambil tetap menghormati otoritas yang sah dalam struktur masyarakat Islam. Ini mencakup menjaga keseimbangan antara ketaatan terhadap pemimpin yang adil dengan kewajiban-kewajiban sosial yang diperlukan untuk kesejahteraan bersama.

Dengan menerapkan prinsip tawazun, umat Islam yang mengikuti Aswaja diharapkan dapat menjalani kehidupan yang seimbang, harmonis, dan bermanfaat bagi diri sendiri serta masyarakat. Tawazun membantu menjaga stabilitas dalam berbagai aspek kehidupan, sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran Islam yang dipegang teguh.

Tawassuth

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun