Tidak memberikan kesan yang menyeramkan, tetapi saat ini bekas pabrik Gula ini justru berubah menjadi wisata keluarga yang kekinian. Nuansa Eropa yang kental dengan gaya vintage menjadi ciri khas destinasi kekinian ini. Dengan mudah, kita  bisa menemukan gedung gedung dengan desain futuristik, pemandangan unik hingga mobil kuno yang berderet rapi.
Semua properti yang berada di tempat satu ini memang kebanyakan barang kuno. Tetapi setiap benda memberikan nilai seni yang begitu tinggi. Mengusung konsep wisata dan edukasi pada benda benda kuno yang ada.
Destinasi ini berdiri di lahan seluas 2,2 hektar, Pabrik Gula Gembongan sudah ada sejak tahun 1892 yang totalnya memiliki 9 bangunan. Dengan cerobong asap yang menjulang hingga 20 meter, menjadikan bangunan ini begitu unik. Karena PG ini didirikan oleh Belanda, dan di tahun 1920 mengalami renovasi dengan konsep Art Deco.
Karena renovasi inilah akhirnya bagian depannya memiliki tembok menjulang tinggi layaknya kastil. Pabrik ini tutup tahun 1981 yang sebelumnya mengalami perpindahan tangan beberapa kali. Hingga akhirnya mengalami rekonstruksi dan renovasi menjadi sebuah objek wisata. The Heritage Palace sendiri baru dibuka di tahun 2018 dan menawarkan banyak sekali spot foto menarik.Â
Oya pengunjung tak perlu takut lelah, karena di The Heritage Palace ada beberapa tempat yang menjual makanan, minuman dingin serta banyak sekali tempat duduk yang disediakan. Mau belanja merchandise khas Solo juga bisa!
Nah itu keseruan para Ibu PPBN dengan kebaya jumputannya di hari kedua. Penasaran, selanjutnya mau ke mana lagi? Ikuti cerita selanjutnya yaaa!