Mohon tunggu...
Tante Virus
Tante Virus Mohon Tunggu... Pengacara - Mantap #TanteVirus
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Luar biasa #TanteVirus

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo Blunder Lagi, Prihatin

12 November 2024   06:53 Diperbarui: 12 November 2024   07:53 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: cnnindonesia com

Prabowo blunder lagi, prihatin. Belum lama jadi presiden tapi sudah melakukan kesalahan yang cukup fatal.

Blunder pertama Prabowo secara terus terang menyatakan dukungannya kepada pasangan cagub Made Muliawan Arya alias De Gadjah dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-Pas). 

"Saya kira saudara sudah mengerti maksud saya, ya. Enggak perlu saya sebut langsung kan? Perlu? Jadi saya berharap, saya berdoa, saya menganjurkan bahwa Saudara Made Muliawan Arya terpilih sebagai Gubernur Bali yang akan datang dibantu oleh wakilnya Bapak Putu Agus Suradnyana," kata Prabowo.

Sangat disayangkan Prabowo melakukan blunder atau kesalahan yang tidak perlu seperti itu. Mungkin dia lupa bahwa sekarang sudah menjadi Presiden RI, lebih tinggi dari ketum Gerindra.

Berharap tidak ada kesalahan fatal yang dibuatnya di kemudian hari tapi ternyata Prabowo blunder lagi. Kali ini secara terus terang mengendorse atau memberikan dukungan politiknya kepada Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen. 

Prabowo secara terus terang meminta warga Jawa Tengah untuk memberikan suaranya kepada Ahmad Luthfi-Yasin.

"Saya mohon warga Jawa Tengah berikan suaramu untuk Ahmad Luthfi-Taj Yasin," katanya. 

Prabowo blunder lagi!

Entah mengapa Prabowo melakukan kesalahan yang tidak perlu dan diulanginya lagi. Kembali lupa kalau dirinya Presiden RI, jabatan yang jauh lebih tinggi dibanding ketum Gerindra.

Memang ada ketum parpol yang merasa dirinya lebih tinggi dari presiden. Contohnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Jokowi yang Presiden RI dua periode pun disebutnya petugas partai.

Contoh yang tidak baik ini sebaiknya jangan ditiru oleh Prabowo. Rakyat Indonesia lebih banyak yang menilai bahwa Presiden RI lebih tinggi jabatannya dibanding ketum parpol. Jangan sampai Prabowo merendahkan dirinya sendiri, baik secara langsung atau tidak langsung.

Makanya kalau ada alasan Prabowo selaku ketum Partai Gerindra ketika mengendorse pasangan cagub tadi secara tidak langsung merendahkan, sebab Prabowo Presiden RI saat ini, lebih tinggi dari ketum parpol.

Jangan sampai Prabowo blunder lagi, lagi dan lagi atau banyak melakukan blunder di kemudian hari. Semoga tidak terjadi.

Amin.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun