Pendukung Timnas Indonesia kurang cerdas. Sungguh sangat disayangkan.
Prihatin.
Sedih.
Nelangsa.
Entah mengapa masih banyak pendukung Timnas yang kurang cerdas dan senang menyalahkan wasit. Seharusnya tidak boleh terjadi. Sekali lagi, prihatin.
Sebuah sikap yang kurang dewasa jika masih saja senang menyalahkan wasit. Tak bisa menerima kenyataan.
Timnas Indonesia senior berharap bisa tampil di Piala Dunia 2026. Makanya gencar dilakukan doktrin dan propaganda di pelbagai media. Rakyat Indonesia diiming-imingi sesuatu yang indah, yaitu Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia!
PSSI bermimpi.
Pendukung Timnas pun bermimpi.
Semua bermimpi.
Padahal mental masih tidak bagus.
Hal ini terlihat saat Bahrain vs Indonesia yang berakhir imbang 2-2.
Semua menyalahkan wasit padahal tidak ada aturan FIFA yang dilanggar.
Jika ada pertambahan waktu, misal 6 menit, wasit boleh memperpanjangnya jika ada waktu yang terbuang. Dari 6 menit bisa menjadi 7,8,9, 10 menit, dst.
Ada aturan main seperti itu.
Mengapa pendukung Timnas masih kurang cerdas dan menyalahkan wasit?
Bingung!
Bahkan ada pihak yang mengatakan sesuatu yang cenderung tendensius. Menurutnya ada konspirasi dengan tujuan agar lebih banyak negara-negara Timur Tengah yang bisa ikut Piala Dunia 2026.Â
Konspirasi dari Hong Kong?
Dasar "coach botak tolol" karena senang menyalahkan wasit dan  melontarkan teori konspirasi yang asal jeblak.
Tanpa bukti yang meyakinkan.
Jangan ditiru!
Sebaiknya jangan mencontoh kelakuan "coach botak tolol" yang tidak dewasa tadi.
Kembali wasit disalahkan.
Pada pertandingan kualifikasi Piala Asia U-17 2025 antara Kuwait dan Indonesia ada perpanjangan waktu 8 menit tapi wasit baru meniup peluit tanda pertandingan berakhir setelah makan waktu sekitar 10 menit.
Wasit tidak salah.
Tidak ada aturan FIFA yang dilanggarnya.
Kenapa wasit dikecam?
Sungguh tidak dewasa.
Seperti anak kecil saja.
Senang menyalahkan wasit.
Prihatin.
Sekadar saran.
Jangan mencontoh "coach botak tolol" yang senang menghina wasit dan melontarkan teori konspirasi. Pret.
Pendukung Timnas, cerdaslah!
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI