Tipe suporter pencari cuan
Tipe suporter pencari cuan adalah mereka yang akan berteriak membela siapa saja yang membayar mereka. Dengan segala macam cara ia akan melakukan perbuatan pembelaan walaupun tahu yang ia bela salah atau tidak punya kapabilitas untuk memenangkan pertandingan, yang penting ia dapat uang.
Tipe ini merupakan suporter bayaran yang dalam kontestasi pemilu ia dibayar untuk berusaha mencapai target pemenangan dengan cara apapun. Mungkin kita kenal dengan para buzzer bayaran, mereka menggiring isu/opini tertentu untuk memberikan citra positif untuk seseorang yang dibelanya dan memberikan citra negative bagi lawan-lawan politiknya.
Tidak tanggung-tanggung sebagaimana dilansir detik.finance 3 Februari 2022, bayaran yang para buzzer peroleh bisa mencapai 50 hingga 100 juta setiap satu isu yang mereka angkat baik untuk memberikan cira baik bagi yang membayarnya atau memberikan citra buruk bagi lawannya.
Tipe pengabdi  ideologisÂ
Tipe terakhir adalah tipe pengabdi ideologi, mereka rela berkorban apa saja demi ideologinya, harta, waktu, tenaga, bahkan nyawa sekalipun bisa ia pertaruhkan demi ideologinya bisa berkibar menjadi pemenang. Inilah biasanya pertarungan permanen yang akan dengan mudah dipermainkan dan akan mudah tersulut setiap saat walaupun kontestasi pemilu sudah selesai.
Orde lama kadang menjadi sebuah ideologi bagi pengikut panatisnya, begitupun orde baru bisa juga menjadi sebuah ideologi bagi para panatisnya, dan sudah jelas bagi para militansi penganut agama akan secara otomatis menjadikan agamanya juga sebagai ideologi politiknya.Â
Tipe suporter ini akan membawa politik identitas dalam menggiring opini pemenangan calon-calonnya. Bagi pengagum orde lama dan orde baru akan membangun politik identitasnya sesuai dengan keyakinan kejayaan pemimpin masing-masing pada masa kejayaannya.Â
Begitupun dengan politik identitas agama dengan militansi penganut agama masing-masing akan membawa keyakinan kebenaran agama yang mereka anut sebagai pedoman dalam menggiring opini pemenangan yang dianggap akan membawa kemajuan agamanya.
Hal tersebut di atas memiliki ciri-ciri politik identitas ini seperti dilansir dalam https://dosensosiologi.com/, yaitu: memiliki kesamaan dan tujuan untuk membentuk kekuatan berdasarkan peta politiknya, ketidakpuasaan yang muncul dari dalam masyarakat yang merasa terpinggirkan, dan memberikan jalur politik sebagai alternatif untuk menyatukan kekuatan dalam rangkaian agenda demokrasinya.
Dari berbagai tipe suporter di atas tentunya akan menghiasi peta perpolitikan yang ada di Indonesia menjelang pemilu serentak 2024. Anda akan memotret tipe-tipe tersebut dan bisa memahami panasnya permainan politik ini. Tentunya dengan harapan tidak terjadi permainan "politik permainan lato-lato" Â yang dapat memecah persaudaraan masyarakat kita.