Mohon tunggu...
Tan Sati
Tan Sati Mohon Tunggu... wiraswasta -

penulis dan pembaca sajak

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Diam

17 Maret 2014   01:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:52 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bertahtalah kalian dalam diam cabik hari dengan siasia kais sisasisa tertawa lompat nyantap daging diatas piring emas sambil memandang layar komputer nganalisa saham emas serta hayalan tak terkira

seakan

disana

ada

surga

surga

surga

s u r g a

s u r g a

s u r g a

surrrrrrrrr gaaaaaaa

teriak kalian terpingkalpingkal tanpa memandang jutaan orangorang miskin ngemis tidur beratap langit nenggak minum tersimpan lima hari di dalam kardus nyantap makanan dalam kertas koran

seakan

surga

mendiamkan

derita

melupakan

luka

luka

luka

l u k a

l u k a

l u k a

luuuuuuu kaaaaaa

kalian diam!

lihat kami!

kaum tak berpunya

ngumpul disini

nyiapkan senjata

pasang kudakuda

ngusung panji kemenangan

hari esok

hari esok

milik kami!

kaum tak berpunya

kaum sadar

kaum berhati berontak

kaum penggerak

kami hunus pedang ke jantung kalian

hingga kalian kalah!

lalu;

kalian diam

diam

diam

mati!

diam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun