Mohon tunggu...
Tansah Ati
Tansah Ati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Empat Ulama Keren yang Berjasa bagi Bangsa

28 Agustus 2018   15:23 Diperbarui: 28 Agustus 2018   15:45 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KH. Hasyim Asy'ari berperan besar dalam pertempuran tersebut, terutama karena Fatwa Jihad-nya yang mendasari lahirnya Resolusi Jihad 21-22 Oktober 1945. Inti dari fatwa ini sederhana: wajib hukumnya bagi setiap orang Indonesia untuk angkat senjata melawan penjajah. Berkat fatwa Mbah Hasyim (panggilan akrab murid-muridnya) itu, terbakarlah semangat para pejuang Indonesia dalam melawan penjajahan. Mbah Hasyim mewariskan semangat anti penjajahan yang tak lekang oleh zaman.

KH. Hasyim Asy'ari meninggal pada 25 Juli 1947.

3.   KH. Abdullah Syafi'i

kredit: blog mengenal Islam
kredit: blog mengenal Islam
Sosok satu ini dikenal dengan nama singa betawi. Bicaranya blak-blakan, dengan perawakan sedikit gemuk. Syafi'i disegani karena kerasnya dia ketika mengkritik kebijakan penguasa yang menurutnya tidak sesuai dengan nilai-nilai agama. Pernah suatu kali di tahun 1970-an, KH. Syafi'i menentang keras kebijakan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin yang ketika itu ingin melegalkan prostitusi dan perjudian.

Walau usahanya gagal, karena toh kebijakan tersebut direalisasikan oleh Ali Sadikin, namun banyak orang mengingatnya sebagai ulama yang berani untuk berkata tidak, terutama ketika agama melarangnya. Namun sekeras apapun hati dan pikiran singa betawi, hal itu selalu diimbangi dengan dakwah persuasif.

KH. Abdullah Syafi'i meninggal pada 3 September 1985.

4. KH. Ahmad Dahlan

kredit: Dakwahalummah
kredit: Dakwahalummah
Lahir pada 1 Agustus 1868, kebanyakan orang mengenal KH. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia. Memilih untuk meminggirkan diri dari dunia politik, Muhammadiyah menapaki jejak di bidang pendidikan, kesehatan, dan kemasyarakatan. 

Dari sanalah Ahmad Dahlan dikekalkan namanya sebagai pahlawan nasional, dan diingat sebagai sosok yang percaya bahwa pendidikan dan amal usaha sosial sebagai dua hal yang amat penting bagi kemajuan dan kebangkitan bangsa.  

Muhammadiyah kemudian dikenal sebagai organisasi yang berjasa besar dalam pengembangan pendidikan modern yang tidak meninggalkan nafas agama. Dari sana pula lahir gagasan tentang kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam pendidikan.

KH. Ahmad Dahlan meninggal pada 23 Februari 1923.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun