Mohon tunggu...
wien tanpa oo
wien tanpa oo Mohon Tunggu... Freelancer - keluarga adalah koentji

berjalan terarah, biarpun ditepian biar tetap mengakar pada apapun dan siapapun yang dilewatinya....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Forum Anak Sebagai Ruang Anak Memahami Masalahnya

15 Februari 2019   14:36 Diperbarui: 15 Februari 2019   15:48 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sleman. Penguatan kapasitas di dalam pembentukan Forum Anak Desa FAD) menjadi bagian dari program yang dijalankan oleh DP3AP2KB Sleman (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana). Program ini merupakan program kelanjutan yang dilakukan sejak tahun 2007-2018. Di bulan Februari 2019 ini DP3AP2KB memberikan penguatan dan pembentukan Forum Anak Desa di 7 Desa.

Gambaran terkait pembentukan dan pembentukan forum anak desa, saya tuliskan di dalam catatan sebagai proses kegiatan belajar/magang di Yayasan SAMIN Yogyakarta sejak bulan Januari 2019 ini. Dalam tulisan ini memuat proses aktifitas yang ada dilapangan selama bersama anak-anak.

Kegiatan FAD yang saya ikuti berada di Desa Sidokarto, Kecamatan Godean-Sleman (13/2). Diikuti oleh perwakilan anak dari 14 padukuhan yang ada di desa Sidokarto. Kegiatan yang dilaksanakan oleh DP3AP2KB ini menggandeng Yayasan SAMIN dan Lembaga PILAR untuk memfasilitasi proses penguatan dan pembentukanya.

Kepala Desa Sidokarto menyambut baik dukungan kabupaten dan LSM untuk memberikan motivasi dan dukungan kepada anak-anak untuk peduli kepada lingkunganya. Dengan adanya forum anak dapat menjaring aspirasi dan partisipasi sehingga dapat menuju desa layak anak. Walau sudah mendapat julukan desa layak anak namun nyatanya dalam pelaksanaan masih belum maksimal. "Dalam forum anak ini diharapkan anak-anak dapat memberi rujukan atau kerangka baik dengan diskusi bersama pemerintah desa mengenai situasi dan kondisi anak di desa," terang kepada desa.

Pentingnya Forum anak yang ada di desa, salah satunya sebagai jembatan komunikasi antar anak dan pemerintah, sehingga apa yang dilakukan anak baik mimpi, harapan maupun permasalahan dapat direspon oleh pemerintah. Salah satu responya adalah pemberian program bersama dan aktifitas kegiatan yang dilakukan oleh forum anak. Baik kapasitasi pengetahuan atau kegiatan yang mendukung program prencanaan pembangunan yang ada di desa.

img-20190213-wa0116-5c666bb0c112fe12c64c500b.jpg
img-20190213-wa0116-5c666bb0c112fe12c64c500b.jpg
Permasalahan di desa Sidokarto juga diungkapkan oleh anak-anak didalam diskusi kelompok, diskusi anak-anak dibentuk menjadi tiga kelompok dengan anggota dari berbagai dusun. Pada sesi ini, anak diminta untuk menjelaskan mengenai permasalahan, potensi, nama forum dan perwakilan yang akan diajukan menjadi pengurus.

Antusiasme anak sangat tinggi dalam menjelaskan permasalahkan masalah di wilayahnya. Anak-anak menjelaskan mengenai permasalahan anak di wilayah masing-masing, seperti kecanduan game online, kecanduan rokok/vapor, hamil diluar nikah,pernikahan anak, pekerja anak, orang tua banyak yang tidak memahami kondisi anak, kekerasan pada anak sering terjadi baik antar anak maupun oleh orang dewasa. Selain itu kasus bully dan lain-lain. Selain itu, anak juga memaparkan hasil diskusinya mengenai potensi yang ada di wilayahnya seperti jathilan, karawitan, hadroh, perpustakaan, taman bermain dan lain-lain. Sangat banyak potensi yang dapat dijelaskan di Desa Sidokarto yang mungkin tidak terdapat di wilayah lain.

Diharapkan setelah forum anak terbentuk, dapat diisi dengan kegiatan yang asyik dan menarik dengan pemikiran anak sendiri bukan orang dewasa. Selain itu, anak diharapkan dapat saling berbagi pengetahuan dan informasi sesuai tingkat kecerdasan dan usia. Dalam forum anak terdapat prinsip bahwa mereka tidak boleh saling membeda-bedakan ataupun melabelisasi. Selain itu, anak diberi materi mengenai media social dan jejak digital.

Dari penguatan dan pembentukan FAD, anak-anak secara tidak langsung juga menjelaskan mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan atas potensi yang dimiliki. Saat perumusan nama, terdapat usulan nama yang cukup unik yaitu RAISO (Forum Anak Sidokarto). Selanjutnya anak-anak diminta untuk membentuk pengurus forum anak Desa Sidokarto. 

(Ditulis oleh : Dyah Puspita Anggaini, mahasiswi magang di Yayasan SAMIN Jurusan Sosiologi FISIP UNS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun