Kegiatan PKM ini dilaksanakan di LPK INNA (Indonesia Nippon Anugerah) Padang yang dihadiri sekitar 30 orang calon pemagang. Pelatihan dijadwalkan dengan dua tahap pertemuan, yaitu: tahap pertama pada tanggal 23 Agustus 2023 materi budaya kerja Jepang. Selanjutnya, tahap ke dua tanggal 24 Agustus 2023 pemberian materi pengenalan aplikasi Japanese Conversation dan praktek percakapan menggunakan aplikasi Japanese Conversation.
Pemberian materi tentang budaya kerja Jepang.Â
Pada pertemuan pertama tanggal 23 Agustus 2023 materi awal yang diberikan adalah tentang budaya kerja Jepang. Sebelum melakukan kegiatan pelatihan, tim pengabdi memperkenalkan diri terlebih dahulu. Tim pengabdi terdiri dari tiga orang, yaitu: Damai Yani, M.Hum, Shindu Krisnanda, M. Pd dan Novianta Yonantias. Setelah perkenalan, pemateri memberikan motivasi terlebih dahulu kepada calon pemagang agar selalu semangat belajar, tekun dan tidak malu-malu berkomunikasi  menggunakan bahasa Jepang.Â
Pada pertemuan awal calon pemagang diberikan penjelasan mengenai prinsip --prinsip dasar budaya kerja Jepang. Materi ini penting diberikan sebagai bekal calon pemagang saat bekerja di Jepang. Prinsip-prinsip budaya kerja Jepang tersebut antara lain: Â
Team work
Lingkungan kerja Jepang sangat berpegang pada istilah mura no gurupu atau Village relationship. Mereka menganggap tempat mereka bekerja merupakan sebuah desa dimana mereka tinggal hingga tua, sehingga mereka akan saling bahu membahu membuat desa mereka menjadi lebih maju agar nyaman untuk ditempati. Prinsip inilah yang mereka terapkan ditempat mereka bekerja, agar perusaahan mereka maju maka diperlukan kerja sama semua karyawan.
Life time employment system
Untuk menunjukkan loyalitas pada perusahaan tempat mereka bekerja, maka orang Jepang akan bekerja sampai usia tua pada satu perusahaan saja.
Samurai dan bushido,
Prinsip samurai adalah prinsip tidak mudah menyerah. Prinsip samurai masih tertanam kuat dalam sanubari bangsa Jepang, namun tidak digunakan untuk berperang melainkan untuk membangun ekonomi, menjaga harga diri, kehormatan bangsa secara teguh, serta tak menyerah pada berbagai bencana alam, terutama gempa dan tsunami
Kaizen
Kaizen adalah sebuah strategi yang bertujuan meningkatkan secara kontinyu menuju ke arah yang lebih baik terhadap proses produksi, kualitas dan kuantitas produk, pengurangan biaya operasional, mengurangi pemborosan, sampai meningkatkan keamanan kerja.
Tamu adalah raja atasan adalah dewa
Ada pepatah Jepang yang mengatakan bahwa "tamu adalah raja, atasan adalah dewa". Pepatah ini membuat para pekerja patuh dan loyal pada bos mereka. Mereka siap melakukan apa yang diperintahkan atasan demi kesuksesan perusahaan tempat mereka bekerja,
Malu jika pulang cepat
Lembur sudah menjadi hal biasa dalam sebuah pekerjaan di Jepang. Rata-rata pekerja Jepang bisa bekerja sampai lebih dari 12 jam sehari. Mereka yang pulang cepat dianggap pekerja tidak produktif dan tidak penting bagi perusahaan. Kecintaan orang Jepang pada pekerjaannya dibuktikan dengan jumlah waktu yang mereka habiskan di tempat kerja. Tanpa diawasi pun mereka akan bekerja dengan baik, penuh dedikasi dan tak ada korupsi waktu seperti kebanyakan pekerja di Indonesia.
Pembagian waktu
Secara umum, Jam kerja dihitung dari pukul 06:15 sampai 15:00. Namun pukul 06:00 pekerja diwajibkan untuk senam dan breefing. Setelah itu, tak ada lagi obrolan dan candaan, semua langsung bekerja sesuai pekerjaannya masingmasing. Baru ketika masuk "hiru gohan no jikan ( )" atau waktu makan siang, mereka mematikan mesin dan menghentikan pekerjaan untuk menuju shokudo () atau kantin untuk makan dan kembali bercanda tanpa memikirkan pekerjaan.
Dari ke tujuh prinsip tersebut terdapat beberapa poin  yang tidak biasa dilakukan oleh orang Indonesia, sehingga calon pemagang perlu untuk diberikan penjelasan serta pembiasaan sebelum mereka diberangkatkan ke Jepang.
Pengenalan aplikasi Japanese Conversation dan Praktek Percakapan
Pelatihan tahap dua dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2023. Kegiatan yang dilakukan adalah penularan IPTEK tentang aplikasi Japanese Conversation dan praktek percakapan menggunakan aplikasi serta evaluasi dan praktek.
Pengenalan Aplikasi Japanese Conversation
Materi tentang pengenalan aplikasi Japanese Conversation disampaikan oleh Novianta Yonantias yang merupakan mahasiswa tingkat akhir di Prodi Pendidikan Bahasa Jepang UNP. Pemateri menjelaskan cara penggunaan aplikasi tersebut dan juga berbagi pengalamannya saat menggunakan aplikasi ini. Selanjutnya, pemateri mengarahkan peserta pengabdian untuk mengunduh aplikasi Japanese Conversation melalui play store atau bisa juga lewat google chrome. Setelah aplikasi tersebut diunduh oleh peserta pengabdian, selanjutnya pemateri memandu mereka untuk menggunakan aplikasi tersebut mulai dari tahap Percakapan (berisi dialog), kalimat (berisi ungkapan dalam bentuk flash card), evaluasi (berisi test), praktek (praktek percakapan dengan lawan bicara yang ada di aplikasi)
Praktek Percakapan menggunakan aplikasi
Pada sesi praktek percakapan dipandu oleh dosen Prodi Pendidikan Bahasa Jepang  UNP yaitu Shindu Krisnanda, M. Pd.
Praktek percakapan antar peserta
Â
Apresiasi bagi peserta terbaik
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI