Semarang (30/07/21) -- Di masa pandemi ini, Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Undip Tahun 2021 bertajuk KKN Pulang Kampung, yaitu mahasiswa diterjukan untuk membantu masyarakat di daerah asalnya. RT 01, Kelurahan Bugangan, Kecamatan Semarang Timur merupakan salah satu daerah yang menjadi sasaran KKN Tim II UNDIP ini. Sebagian besar UMKM yang terdapat di daerah ini, bergerak di sektor perdagangan, dengan barang dagangan, berupa drum bekas, tong tahu, pot dari karet ban, dan tempat sampah, sedangkan sisanya merupakan toko kelontong, warung makan, dan sebagainya.
Sebagai daerah yang berpotensi menggerakkan ekonomi, sangat disayangkan bahwa para pemilik UMKM di RT 01, Kelurahan Bugangan, Kecamatan Semarang Timur, belum melakukan pembukuan. Pembukuan merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan usaha karena dengan pembukuan, pencatatan keuangan perusahaan dapat lebih terstruktur. Berangkat dari permasalahan tersebut, Tan, Novita Angelina (20) berupaya membuat suatu terobosan dengan mengenalkan aplikasi SI -- APIK sebagai program KKN Tim II UNDIP yang dijalaninya.Â
Program ini dilakukan selama 3 hari, dimulai dari Jumat (16/07/21) hingga Minggu (18/07/21) secara daring menggunakan grup whatsapp yang beranggotakan para pemilik UMKM di RT 01, Kelurahan Bugangan, Kecamatan Semarang Timur. Hal ini dilakukan sebagai upaya meminimalisir kasus penyebaran virus Covid -- 19 dengan mencegah terjadinya kontak langsung sesuai dengan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku di Kota Semarang sejak tanggal 3 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021.  Pada hari pertama, kegiatan terdiri dari 3 sesi, yaitu perkenalan dan penjelasan singkat mengenai aplikasi SI - APIK, pengiriman leaflet dan video tutorial tentang panduan penggunaan aplikasi SI - APIK, serta sesi tanya -- jawab. Kemudian, pada hari kedua dan hari ketiga hanya berlangsung 1 sesi, yaitu sesi tanya -- jawab terkait permasalahan dan  kendala yang ada. Sesi ini diadakan untuk membantu para pemilik UMKM yang memiliki kesulitan dan kendala dalam penggunaan aplikasi SI -- APIK.
Meskipun dilakukan secara daring, hal ini tidak mengurangi antusiasme para pemilik UMKM dalam mengikuti pelatihan aplikasi SI -- APIK yang dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dalam grup whatsapp. Sebagai tindak lanjut, dilakukan juga monitoring untuk menilai secara langsung apakah para pemilik UMKM tersebut sudah dapat menerapkan aplikasi ini atau masih mengalami kesulitan atau kendala. Berdasarkan hasil monitoring tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa secara keseluruhan para pemilik UMKM telah memahami cara penggunaan aplikasi SI -- APIK, tetapi masih ada juga yang mengalami kesulitan, Â seperti yang dialami oleh Suhartini (55). Beliau mengungkapkan bahwa dirinya sudah dapat menjalankan aplikasi, tetapi masih kebinggungan dalam mendownload laporan keuangan. "Sudah, tetapi masih binggung cara downloadnya", ujar Suhartini
Melalui program ini, diharapkan para pemilik UMKM dapat melakukan pembukuan sederhana menggunakan aplikasi SI -- APIK. Salah seorang peserta program, Endang (53) menyampaikan pendapatnya mengenai program ini. "Ya, Programnya bermanfaat karena membuat pembukuan jadi lebih mudah dan praktis",tutur Endang. Beliau juga berharap agar semakin banyak orang yang dapat menggunakan aplikasi SI -- APIK ini.
Penulis : Tan, Novita Angelina (S1 - Akuntansi Universitas Diponegoro)