Mohon tunggu...
Mumin Boli
Mumin Boli Mohon Tunggu... Seniman - Human Rights Activist

Hidupilah hidupmu sehidup-hidupnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perpolitikan Kampus dan Wacana di Warung Kopi

25 Agustus 2020   17:32 Diperbarui: 3 Juni 2022   06:23 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PKKMB UST Yogyakarta, Senin (02/09/2019).

Mungkin terdengar sedikit kontroversi bagi mahasiswa yang makan dan tidur di warung kopi bahkan menjadikan warung kopi sebagai logosentris yang mampu menghadirkan sebuah diskursus pemikiran, dan gerakan sosial.

Namun yang perlu mahasiswa sekarang ketahui ialah sebenarnya warung kopi adalah dalang kegagalan pergerakan politik mahasiswa. Kenapa demikian? 

Karena di warung kopi terlalu banyak wacana yang dibicarakan setiap seduhan segelas kopi. Bahkan sampai seduhan akhir pun wacana berhala itu tetap dibicarakan oleh para mahasiswa. Tidak ada satu usaha konkret yang digagas dalam bentuk blue print untuk sekiranya di realisasikan.

Para mahasiswa lupa bahwa perwujudan ide dalam bentuk tindakan nyata itu yang paling penting, sehingga tidak perlu memamerkan kepentingan politis di meja kopi bila tidak direalisasikan. 

Socrates pernah berkata bahwa "hidup yang tidak direfleksikan tidak layak dikatakan hidup" maka bagaimana bisa direfleksikan jika minim tindakan, banyak wacana dan syarat kepentingan politis golongan. 

Akhirnya mahasiswa tidak sadar bahwa watak kapitalis ala borjuasi kecil sudah mereka perbiasakan di warung kopi karena hanya membahas hal-hal politis golongan bukan kedaulatan rakyat secara menyeluruh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun