Mohon tunggu...
Boeng Tan
Boeng Tan Mohon Tunggu... Buruh - Philosophy Activist

Membaca adalah melawan dan menulis adalah membunuh.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah dan Analisis Sosial-Politik

2 Desember 2024   07:02 Diperbarui: 2 Desember 2024   07:16 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustration of: mengeja.id

Hegel: Konflik dialektis adalah inti dari sejarah. Melalui kontradiksi, seperti antara kebebasan individu dan otoritas negara, masyarakat berkembang menuju tahap yang lebih tinggi.

Institusi dan Kebebasan: Pilar Stabilitas Sosial-Politik

Ibnu Khaldun: Sistem yang efisien menjadi tanda kematangan peradaban. Namun, kelemahan institusi akibat korupsi dan ketidakadilan menjadi awal kehancuran.

Machiavelli: Hukum dan lembaga yang kuat adalah penopang stabilitas negara. Institusi yang responsif terhadap perubahan zaman dapat memperpanjang masa kejayaan negara.

Hegel: Negara adalah manifestasi tertinggi dari kebebasan dan moralitas. Ia percaya bahwa institusi negara yang baik harus menyatukan kebebasan individu dan kehendak universal.

Pemikiran ketiga tokoh ini tetap relevan dalam analisis sosial-politik kontemporer:

1. Krisis Demokrasi: Konflik antara elit dan rakyat di banyak negara saat ini mencerminkan tesis Machiavelli tentang pentingnya institusi yang adil dan transparan untuk menjaga stabilitas.

2. Disintegrasi Sosial: Fenomena melemahnya solidaritas sosial dalam masyarakat modern dapat dianalisis melalui konsep 'asabiyyah Ibnu Khaldun. Solusinya memerlukan pembaruan moral dan penguatan kelembagaan.

3. Perubahan Global: Konflik ideologi, ekonomi, dan budaya dalam globalisasi dapat dipahami sebagai bagian dari dialektika Hegelian, di mana kontradiksi akhirnya melahirkan tatanan baru.

Kesimpulan

Sejarah dan analisis sosial-politik adalah medan yang terus berkembang, di mana pemikiran Ibnu Khaldun, Machiavelli, dan Hegel memberikan peta intelektual yang kaya untuk memahami dinamika kekuasaan dan perubahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun