"Cerita yang sangat menghibur dan imajinatif, membungkus sebuah pesan filosofis yang menantang pikiran".
– Daily Mail
"Mengagumkan. Sebuah novel misteri yang cerdas dan menggemaskan, yang kebetulan juga merupakan sebuah sejarah filsadat".
– The Washington Post Book World
Novel ini ditulis pada tahun 1990-an. Dunia Sophie, adalah sebuah novel karya Jostein Gaarder, asalnya novel ini dirangkai sang penulis dalam bahasa Norwegia "Sofie's Verden" kemudian diterjemahkan lalu diterbitkan oleh PT Mizan Pustaka ke dalam bahasa Indonesia dan kabarnya novel ini telah diterjemahkan pula kedalam 52 bahasa lainnya.
Dunia Sophie adalah susunan kisah perjalanan hidup seorang anak manusia dan pertemuannya dengan filsafat. Perihal ini diawali pada masa di mana Sophie membuka kertas amplop yang rupa-rupanya isinya bertajuk seputaran topik-topik filsafat, "Apakah Filsafat Itu?".
Peristiwa pertemuannya dengan amplop tersebut menengarai pemahamannya terkait sejarah Filsafat mulai dari abad mitologi, zaman Democritus, kemudian zaman Socrates, Plato, dan Aristoteles, abad pertengahan hingga abad ke-20.
Satu hal yang menjadi catatan penting yang terkandung dalam rahim Dunia Sophie bahwa prinsip kali pertama yang dilakukan hendak menjadi seorang filsuf adalah dengan rasa keingintahuan, karena hanya dengan ini teka-teki dapat terselesaikan bahkan seribu jalan gemerlap sekalipun dapat dengan mudah menemukan cahaya yang berbinar.
Dunia Sophie memulai alur pembahasan dengan menggambarkan bagaimana kediaman tokoh Sophie. Bab awal ini Jostein Gaarder memberi judul "Taman Firdausku". Di bab ini mengacu pada potret kehidupan seorang anak manusia di usia 14 tahun yang kehidupannya cenderung biasa-biasa saja seperti umumnya, lekat dengan aktivitas bermain dan lainnya. Kendati sarat akan dunia keanak-anakan, tiba-tiba saja Sophie mendapati sepucuk surat, sontak dia dikagetkan karena berisikan sebuah tulisan "Siapakah kamu? dan "Dari mana dunia berasal?".
Sophie menjadi penasaran, terpantik rasa keingintahuannya kemudian tergerak untuk mecoba menjawab pertanyaan tersebut secara logis (rasional). Namun sebelumnya di benak Sophie ada tanya, siapakah yang mengirimkan surat ini.
Jika dirunut, surat tersebut tampak amat misterius, secara geografis Sophie yang bermukim di Norwegia, Oslo, sementara surat tersebut seakan ditulis oleh orang Lebanon terlihat dari stempelnya, agak diluar nalar karena surat tersebut sampai ke tangan Sophie dalam kurun waktu sehari saja. Kemudian, alamat yang sesungguhnya, yaitu Hilde Moller Knag, tetapi surat tersebut justru sampai kepadanya. Berbagai hal itulah yang membuat Sophie terheran sekaligus menimbulkan banyak tanya dalam pikirannya, 'apakah surat tersebut salah alamat?'.
