Meluasnya Komunis didasari oleh berhasilnya revolusi di Rusia, sebuah titik awal menjadi ideologi berskala global, seperti cita-cita Lenin saat mendirikan Comintern.
1912 Syarikat Islam (SI) dibentuk, tokoh sayap Kiri seperti Semaun dan Darsono muncul dari situ, ideologinya Sosialis.
Perbedaan pemikiran mengental di tubuh SI, dari catatan sejarah perbedaan pemikiran itu bermula dari setelah ke dua tokoh di atas (semaun dan dorsono) menempuh Pendidikan Politik Komunis kepada Sneevliet.
SI mengelami begitu banyak celah, salah satunya mengurangnya perhatiannya pada kaum buruh, inilah mengapa ide-ide radikal-progresif-revolusioner dengan leluasa masuk di dalamnya. Lima tahun berlalu, perbedaan pemikiran mencuat dengan tajam antara pihak HOS. Tjokroaminoto dan KH. Agus Salim dengan Semaun dan Darsono--faksi Kiri pun lahir, kentalnya sikap politik menemui jalan buntu, di tangan Semaun dan Darsono SI Merah lahir tapi hal ini sendiri nyatanya belum terlalu dibesarkan lantaran pembentukannya dilakukan secara sepihak dan diam-diam.
Dikarenakan kondisi inilah H. Agus Salim mencoba agar adanya disiplin partai bagi kader/anggota SI dengan tujuan segara membersihkan paham Komunis dari SI--alhasil tahun 1921 SI berubah nama menjadi PSI (Partai Syarikat Islam), setelah itu barulah PKI mencuat secara resmi di hadapan publik. Akan tetapi dalam buku Bung Hatta Menjawab menjelaskan bahwa: partai komunis itu tidak menemukan kekompakan akibat Tan Malaka yang juga merupakan seorang pendiri membikin PARI (partai rakyat indonesia).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H